-
-
Area Perawatan Unggulan
Sumber: Getty Images
Kanker paru adalah kanker yang dimulai di paru-paru. Kanker ini disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali di dalam paru-paru, dan merupakan kanker paling umum ke-3 yang diderita oleh pria dan wanita di Singapura. Antara tahun 2014 - 2018, 14% dari semua kejadian kanker pada pria adalah kanker paru-paru dan 7,5% untuk wanita. Di Singapura, kanker paru juga merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (26,45%) pada pria, dan menyumbang 15,7% kematian akibat kanker pada wanita.
Terdapat 2 jenis utama kanker paru: kanker paru sel kecil (small cell lung cancer/SCLC) dan kanker paru bukan sel kecil (non-small cell lung cancer/NSCLC).
SCLC mencakup sekitar 10 – 15% dari semua kanker paru. Kanker ini sering disebut kanker sel gandum karena sel kanker terlihat seperti gandum di bawah mikroskop. SCLC biasanya lebih agresif dan tumbuh lebih cepat daripada NSCLC. Kanker ini sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok dan dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lainnya.
NSCLC adalah jenis kanker paru yang paling umum, mencakup sekitar 85% dari semua kanker paru. Ada 3 subtipe NSCLC:
Merokok adalah penyebab utama kanker paru, dan diperkirakan sekitar 80 - 90% kanker paru disebabkan oleh penggunaan produk tembakau. Bahkan merokok sesekali dapat meningkatkan risiko kanker paru dan risikonya meningkat jika semakin banyak seseorang merokok dan semakin lama mereka merokok.
Ketika seseorang merokok, ia menghirup berbagai bahan kimia berbahaya, seperti tar, zat organik yang mudah menguap, dan karbon monoksida, yang dapat merusak DNA di dalam sel yang melapisi saluran udara. Seiring waktu, kerusakan ini dapat menyebabkan perkembangan
sel kanker. Bahan kimia berbahaya ini juga dapat memperluas efeknya ke seluruh tubuh, mengakibatkan kanker di hampir semua bagian tubuh bersama dengan kerusakan organ dan pembuluh darah.
Meskipun merokok dan paparan asap rokok merupakan penyebab utama kanker paru non-sel kecil (NSCLC) (jenis kanker paru yang paling umum), bukan perokok juga berisiko. Di Singapura, 25% penderita kanker paru tidak pernah merokok.
1) Riwayat keluarga dengan kanker paru. Hal ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker paru, penting untuk berbicara dengan dokter tentang risiko Anda dan langkah-langkah apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko tersebut. Hal ini dapat mencakup berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok, dan secara teratur memeriksakan kesehatan paru-paru jika Anda berisiko tinggi.
2) Riwayat penyakit paru-paru. Penyakit paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau TBC dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
3) Paparan asbes dan zat berbahaya lainnya. Orang yang bekerja dengan atau terpapar asbes dan zat atau bahan kimia berbahaya lainnya termasuk debu batu bara, silika, kromat dan arsenik, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
4) Paparan radon. Radon adalah gas yang terbentuk secara alami yang terdapat dalam batuan, tanah, dan bahan bangunan. Ini adalah bagian dari radiasi latar belakang alami yang kita alami setiap hari. Secara umum, risiko paparan radon di Singapura diyakini rendah dan efek paparannya mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun. Anda dapat mengurangi paparan radon dengan memeriksakan rumah Anda dan merawatnya, jika perlu, dengan sealant untuk retakan pada lantai/dinding, yang dirancang khusus untuk tujuan ini. Meningkatkan aliran udara ke dalam ruang keluarga juga akan mengurangi paparan radon.
5) Polusi udara. Paparan terhadap sumber polusi seperti emisi kendaraan, alat pembakaran rumah tangga dan limbah industri dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara membunuh sekitar 7 juta orang di seluruh dunia setiap tahun. Polusi udara ambien bertanggung jawab atas sekitar 16% kematian akibat kanker paru.
Ada beberapa tes skrining yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker paru:
Ministry of Health Singapura merekomendasikan agar individu yang berisiko tinggi menjalani skrining rutin untuk mendeteksi kanker paru pada tahap awal, saat kanker masih dapat diobati. Ini akan mencakup individu:
US Preventive Services Task Force (USPSTF) merekomendasikan skrining tahunan untuk kanker paru dengan low-dose computed tomography (LDCT), suatu jenis pencitraan yang menggunakan radiasi dosis rendah untuk menghasilkan gambar paru-paru yang terperinci, bagi orang-orang yang memenuhi kriteria berikut:
Jika Anda memenuhi kriteria skrining kanker paru di atas, Anda harus mendiskusikan manfaat dan risiko LDCT dengan dokter Anda.
Jika Anda bukan kandidat untuk LDCT atau jika Anda memilih untuk tidak menjalani tes ini, ada beberapa cara lain untuk mengurangi risiko kanker paru, seperti berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok dan iritasi paru lainnya, serta memiliki gaya hidup dan pola makan yang sehat.
Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kanker, tetapi Anda dapat mengurangi risiko dengan membuat pilihan yang sehat. Penting juga untuk mengikuti pedoman skrining yang direkomendasikan yang dapat membantu mendeteksi kanker sejak dini.
Penting untuk diingat bahwa kanker paru dapat berkembang bahkan pada orang yang tidak pernah merokok atau terpapar faktor risiko lainnya. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dengan dokter sangat penting untuk mendeteksi potensi kanker paru sejak dini.
Pelajari lebih lanjut tentang skrining kanker di Parkway Shenton.
Penanganan kanker paru tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis dan stadium kanker, kesehatan pasien secara keseluruhan, serta preferensi mereka. Penanganan utama untuk kanker paru biasanya meliputi:
Ingatlah bahwa deteksi dini kanker paru dapat meningkatkan hasil pengobatan.
Berkonsultasilah dengan dokter umum kami di klinik Parkway Shenton untuk pemeriksaan kesehatan paru-paru atau lakukan skrining kanker hari ini.