Apa itu bedah hernia?
Hernia (turun berok/burut) merupakan kondisi medis ketika organ dalam atau anggota tubuh menonjol keluar melalui celah pada otot atau jaringan yang biasa menyangganya sehingga muncul tonjolan di bawah kulit.
Hernia umumnya terjadi di area perut.
Cara kerja
Karena hernia tidak bisa sembuh dengan sendirinya, bedah sering kali menjadi satu-satunya opsi penanganan untuk kondisi ini.
Jenis prosedur bedahnya bervariasi sesuai dengan lokasi hernia.
Spesialis bedah akan membuat sayatan pada perut untuk mengosongkan organ dan mengembalikannya ke dalam rongga perut. Selanjutnya, area otot perut yang lemah akan dirapatkan dan diperkuat menggunakan jahitan dan jaring nilon.
Bedah laparoskopi (operasi lubang kunci) invasif minimal biasanya dilakukan untuk memperbaiki hernia inguinal (hernia yang terjadi pada pangkal paha). Pada prosedur bedah ini, sebuah alat yang lentur dan tipis bernama laparoskop dimasukkan melalui sayatan kecil pada perut bagian bawah. Dengan demikian, hernia dapat diperbaiki dari dalam tubuh tanpa harus membuat sayatan besar pada perut.
Jenis-jenis hernia
Ada beberapa jenis hernia, antara lain:
Hernia inguinal
Hernia inguinal terjadi ketika jaringan lemak atau bagian usus menonjol ke pangkal paha di bagian bawah perut. Hernia inguinal lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Pada pria, kanalis inguinalis merupakan saluran bagi korda spermatika dan pembuluh darah yang menuju testis. Pada wanita, kanalis inguinalis berisi ligamen bundar yang menopang rahim.
Hernia femoralis
Pada hernia femoralis, jaringan lemak atau bagian usus menonjol ke pangkal paha di bagian atas sisi dalam paha. Hernia femoralis lebih jarang terjadi daripada hernia inguinal dan umumnya dialami oleh wanita berusia lanjut.
Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi ketika jaringan lemak atau bagian usus terdorong melalui perut di bagian pusar.
Hiatus hernia
Hiatus hernia terjadi ketika bagian lambung terdorong ke rongga dada melalui bukaan pada diafragma.
Hernia insisi
Setelah bedah di bagian perut atau panggul, hernia insisi dapat terjadi apabila jaringan menonjol keluar melalui lokasi sayatan atau bekas luka pada perut.
Hernia epigastrik
Pada hernia epigastrik, jaringan lemak menonjol keluar melalui area perut, yaitu di antara pusar dan bagian bawah sternum (tulang dada).
Hernia spigelian
Hernia spigelian terjadi ketika usus terdorong melalui perut di sisi luar otot perut, yang berada di bawah pusar.
Hernia diafragma
Hernia diafragma terjadi ketika organ dalam perut berpindah ke dada melalui bukaan pada diafragma.
Mengapa bedah hernia diperlukan?
Dokter dapat menganjurkan bedah hernia jika hernia menimbulkan gejala. Misalnya:
- Rasa sakit atau tidak nyaman saat hernia menonjol keluar.
- Jaringan (misalnya, usus) terjepit atau terperangkap pada dinding perut. Kondisi ini dapat menyebabkan penyumbatan pada usus.
- Strangulasi pada hernia, yaitu kondisi terhambatnya aliran darah ke jaringan yang menonjol sehingga jaringan tersebut akhirnya mati (gangren). Kondisi ini merupakan darurat medis yang membutuhkan tindakan bedah.
Konsultasikan dengan dokter jika terdapat benjolan atau tonjolan yang tidak biasa pada area pangkal paha atau perut, atau jika Anda curiga Anda mengalami hernia.
Dokter akan mengevaluasi kondisi yang Anda alami dan Anda mungkin akan disarankan untuk menjalani bedah untuk memperbaiki hernia. Bedah dapat dilakukan dengan anestesi umum atau lokal sesuai dengan kondisi yang Anda alami.
- Pasien berusia muda yang tidak mengalami kondisi medis kronis, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit kardiovaskular, dapat menjalani bedah rawat jalan.
- Lansia dan pasien dengan gangguan kesehatan yang lebih serius mungkin perlu dirawat inap sehari sebelum menjalani bedah. Mereka juga mungkin perlu dirawat inap satu atau dua hari setelah prosedur agar kondisinya dapat dipantau.
Jika tidak ditangani, hernia dapat bertambah parah dan menyebabkan komplikasi serius, seperti penyumbatan, strangulasi, atau perforasi. Hernia berpotensi menjadi tidak dapat direduksi dan dapat menyebabkan rasa sakit, mual, dan muntah yang parah. Kondisi ini dapat berakibat fatal.
Apa saja risiko dan komplikasi bedah hernia?
Hernia merupakan kondisi yang umum dialami, dan bedah hernia dinilai aman.
Namun, segala jenis bedah tidak terlepas dari risiko, seperti infeksi dan penggumpalan darah. Selain itu, ada kemungkinan hernia kambuh setelah bedah.
Apa yang perlu dipersiapkan untuk menjalani bedah hernia?
Guna memastikan Anda cukup sehat untuk menjalani bedah, dokter mungkin akan menyarankan sejumlah pemeriksaan. Salah satunya adalah pemeriksaan ada tidaknya kondisi yang menyebabkan bedah sebaiknya tidak dilakukan.
Selama 1 minggu sebelum bedah, Anda akan diminta untuk berhenti mengonsumsi aspirin atau obat pengencer darah lainnya.
Seperti apa proses bedah hernia?
Dokter akan menyarankan opsi bedah yang paling cocok untuk Anda berdasarkan:
- Ukuran, jenis, dan lokasi hernia
- Kesehatan dan usia Anda
Selama prosedur
Ada 2 jenis bedah hernia, yaitu bedah terbuka dan bedah laparoskopi.
Bedah terbuka
Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi umum.
Spesialis bedah akan membuat sayatan di lokasi hernia. Jaringan yang menonjol akan perlahan didorong kembali ke tempatnya semula.
Agar hernia tidak kambuh, dinding otot yang melemah akan dijahit dan terkadang diperkuat dengan jaring sebagai penopang tambahan.
Bedah laparoskopi
Prosedur ini juga biasanya dilakukan dengan anestesi umum. Sayatan yang dibuat pada prosedur ini lebih kecil daripada bedah terbuka.
Spesialis bedah akan menggunakan sebuah alat lentur bernama laparoskop, yang dipasangi kamera. Alat bedah tersebut akan dimasukkan melalui sayatan, dan tampilan gambar dari kameranya digunakan oleh spesialis bedah untuk memandu prosedur.
Setelah prosedur
Setelah pulang dari rumah sakit dan kembali ke rumah, pastikan untuk:
- Menjaga kebersihan guna mencegah infeksi
- Tidak mengangkat beban berat selama setidaknya dua minggu
Konsultasikan dengan dokter mengenai aktivitas yang aman bagi Anda. Segera periksakan ke dokter jika muncul tanda infeksi atau rasa sakit memburuk.
Hernia dapat kambuh jika:
- Anda menjalani aktivitas yang meningkatkan tekanan di dalam rongga perut
- Anda mengalami kondisi medis tertentu, seperti obesitas, batuk kronis, dan konstipasi
Menghindari aktivitas atau kondisi ini dapat menekan risiko kambuhnya hernia.
Perawatan dan pemulihan setelah bedah hernia
Masa pemulihan bervariasi pada setiap pasien, tergantung pada jenis hernia dan prosedur bedahnya.
Anda bisa saja lebih cepat pulih setelah bedah laparoskopi dan diperbolehkan pulang pada hari yang sama.
Namun, jika prosedur tambahan diperlukan, Anda mungkin perlu dirawat inap selama beberapa hari.