Apa itu IVF?
IVF merupakan sejenis teknologi reproduksi berbantu dengan mengambil sel telur yang matang dari ovarium. Untuk mengambil sel telur yang matang, calon ibu harus menjalani bedah pengambilan sel telur yang merupakan prosedur bedah invasif minimal.
Sel telur ini kemudian digabungkan dengan sperma di laboratorium untuk dibuahi. Embrio yang dihasilkan kemudian kembali dipindahkan ke dalam rahim ibu untuk menciptakan proses kehamilan.
Mengapa IVF diperlukan?
Dokter dapat menganjurkan IVF:
- Jika teknik reproduksi berbantu lainnya tidak berhasil, misalnya induksi ovulasi atau inseminasi buatan.
- Untuk mempertahankan kesuburan (misalnya, wanita yang didiagnosis mengalami kanker dapat membekukan sel telurnya sebelum memulai pengobatan kanker).
- Untuk menangani masalah infertilitas akibat:
- Tuba falopi yang tersumbat, rusak, hilang, atau diangkat.
- Penurunan jumlah sperma atau rendahnya motilitas sperma (kemampuan sperma untuk bergerak dalam sistem reproduksi wanita).
- Gangguan ovulasi, kegagalan ovarium prematur, endometriosis.
- Infertilitas idiopatik (infertilitas tanpa penyebab yang jelas).
- Kelainan genetik.
Apa saja risiko dan komplikasi IVF?
Sebagai wanita yang menjalani IVF, Anda mungkin akan menghadapi risiko atau komplikasi berikut:
- Sindrom hiperstimulasi ovarium. Obat kesuburan seperti gonadotropin korionik manusia (HCG) dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada ovarium. Anda dapat mengalami perut kembung atau retensi (penumpukan) cairan, dan rawat inap mungkin diperlukan dalam kasus yang parah. Gejala ini umumnya berlangsung selama seminggu, tetapi dapat terjadi selama beberapa minggu jika Anda hamil.
- Komplikasi terkait pengambilan sel telur. Saat proses pengambilan sel telur dengan jarum, beberapa risikonya adalah perdarahan, infeksi, atau kerusakan pada usus besar, kandung kemih, pembuluh darah.
- Kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim). Kurang dari 5% wanita yang menjalani IVF dapat mengalami kehamilan ektopik, yaitu kondisi yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan di luar rahim, maka kehamilan tidak dapat dilanjutkan dan berpotensi membahayakan calon ibu.
- Keguguran. Jika Anda hamil melalui IVF yang menggunakan embrio segar, tingkat keguguran serupa dengan kehamilan secara alami - sekitar 15% hingga 25%.
- Kehamilan anak kembar. Jika ada lebih dari satu embrio yang dipindahkan ke dalam rahim ibu, risiko kehamilan anak kembar akan meningkat. Kehamilan anak kembar berhubungan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
- Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Kehamilan melalui IVF berpotensi menimbulkan kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Apa yang perlu dipersiapkan untuk menjalani IVF?
Sebelum menjalani perawatan IVF, coba pertimbangkan langkah-langkah berikut:
Merawat dan mengasihi diri sendiri
Selain aspek klinis perawatan IVF, kebutuhan emosional Anda juga perlu diperhatikan. Kerisauan, penyangkalan, kesedihan, dan kebingungan adalah perasaan yang wajar dialami. Ada pula yang merasa stres dan cemas serta menyalahkan diri sendiri.
Anda perlu mengakui bahwa gangguan kesuburan adalah sesuatu yang umum terjadi tanpa penyebab yang jelas. Penelitian menunjukkan bahwa manajemen stres yang efektif dapat memperbesar peluang kehamilan. Sebab, stres dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemungkinan tubuh menolak embrio. Sudah selayaknya pasangan saling mendukung selama menjalani prosedur ini.
Jika Anda ingin mendapatkan bentuk dukungan lain, kami menyediakan layanan konseling yang diberikan oleh psikolog dan konselor terlatih.
Mengoptimalkan asupan gizi dan gaya hidup
Anda harus mencapai kesehatan yang optimal sebelum memulai segala jenis pengobatan kesuburan. Pola makan sehat dan seimbang disertai olahraga teratur adalah kunci untuk mengoptimalkan peluang keberhasilan.
Secara umum:
- Calon ibu yang merencanakan kehamilan harus memastikan asupan folat minimal 400 mikrogram/hari. Folat meminimalkan kejadian cacat lahir yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Sumber makanan kaya folat antara lain: berbagai macam sayuran, buah-buahan, legum, roti gandum, dan sereal.
- Calon ayah mungkin perlu mengonsumsi suplemen mineral tambahan, seperti zink dan karnitin.
- Calon ayah dan ibu harus mencapai indeks massa tubuh (BMI) yang sehat melalui pola makan sehat dan olahraga teratur. Obesitas dapat mengurangi peluang terjadinya kehamilan dan meningkatkan komplikasi kehamilan.
- Calon ayah dan ibu harus berhenti merokok dan menghindari alkohol. Merokok akan mengurangi peluang berhasilnya kehamilan serta dapat meningkatkan terjadinya keguguran, memperburuk reaksi terhadap obat kesuburan, merusak DNA sperma, dan menurunkan jumlah sperma.
- Calon ayah dan ibu harus mengonsumsi zat besi dan vitamin C dalam jumlah yang cukup untuk mengurangi risiko anemia.
Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui suplemen tambahan dan perubahan gaya hidup yang mungkin perlu Anda lakukan.
Cari dukungan
Carilah anggota keluarga dan teman yang diyakini akan bersikap suportif dan pengertian. Beri tahu mereka bahwa Anda membutuhkan bantuan dan dukungan mereka selama masa-masa ini. Terbukalah akan andil yang dapat mereka berikan untuk membantu Anda dan pasangan, baik secara praktis maupun emosional.
Pertimbangkan mengikuti kelompok dukungan sebagai tempat Anda dapat bertemu dan berbicara dengan pasangan lain yang menjalani prosedur serupa. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan dukungan, memahami mekanisme koping pasangan lain, dan merasa tidak sendirian dalam menjalani prosedur IVF.
Seperti apa proses IVF?
Kami paham betul bahwa kunci pemberdayaan pasien adalah edukasi dan pengetahuan agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat bersama dokter. Sebelum menjalani perawatan, Anda dan pasangan akan:
- Menjalani pemeriksaan dan persiapan
- Mengikuti sesi konseling untuk memahami persyaratan perawatan IVF.
Siklus IVF biasanya berlangsung sekitar 3–4 minggu. Namun, durasi ini dapat diperpanjang sesuai dengan banyaknya tahapan dalam siklus tersebut.
Perangsangan dan pemantauan pertumbuhan folikel
Dokter akan:
- Meresepkan obat hormon alami untuk merangsang produksi oosit (sel telur) oleh ovarium. Dengan obat ini, ovarium dapat memproduksi banyak sel telur yang tersedia untuk pembuahan (bukan satu sel telur seperti umumnya), sehingga meningkatkan kemungkinan lebih banyak sel telur matang dalam proses pembuahan.
- Memantau pertumbuhan folikel untuk menentukan waktu terbaik untuk mengambil sel telur.
Jumlah sel telur yang diproduksi dan lamanya sel telur berkembang bergantung pada fungsi ovarium dan kondisi kesehatan.
Pengambilan oosit (sel telur)
Sel telur akan segera diambil setelah matang. Anda perlu berpuasa 6 jam sebelum prosedur. Proses pengambilan sel telur berlangsung sekitar 30 menit, dan Anda akan diberikan sedasi sedang agar merasa nyaman, relaks, dan bebas dari rasa sakit.
Pengumpulan sperma
Selain sel telur matang, sampel air mani juga akan dikumpulkan untuk prosedur IVF. Sperma dapat dikumpulkan sebelum atau sesudah pengambilan sel telur. Sampel air mani akan dibekukan dan disimpan untuk mengatasi segala kendala yang mungkin terjadi saat proses pengambilan.
Inseminasi, fertilisasi, dan kultur embrio
Setelah sel telur diambil, embriolog akan melakukan kultur (pembiakan) sel telur. Sperma yang telah dicuci akan dicampur dengan sel telur di bilik khusus atau langsung disuntikkan ke dalam sel telur. Teknik ini disebut injeksi sperma intrasitoplasma, atau ICSI.
Setelah itu, sperma dan sel telur akan diinkubasi dan dipantau setiap hari untuk memastikan embrio berkembang dengan sehat. Embriolog akan menghubungi Anda 1 hari setelah pengumpulan sel telur untuk memberi tahu tentang status kesuburan embrio.
Pemindahan blastosis
Pada hari ke-5, blastosis (embrio yang telah berkembang) dengan mutu terbaik dipindahkan ke rahim ibu melalui kateter sangat halus yang melewati serviks (leher rahim). Kami melakukan prosedur ini dengan dipandu USG perut untuk memastikan blastosis ditempatkan pada posisi yang ideal. Setelah embrio dipindahkan, kami menyarankan pasien untuk beristirahat yang cukup dan menghindari aktivitas berat selama 2 minggu.
Vitrifikasi (pembekuan) blastosis, jika diperlukan
Jika ada sisa blastosis dengan mutu yang baik, kami akan berkonsultasi dengan Anda dan pasangan perihal apakah blastosis tersebut ingin disimpan untuk digunakan pada masa mendatang.
Tes kehamilan
2 minggu setelah transfer blastosis, kami akan memeriksa darah atau urine secara teratur untuk tes kehamilan.
Ultrasonografi pertama untuk menentukan kelayakan
Jika tes kehamilan menunjukkan hasil positif, dokter spesialis kesuburan dapat melakukan pemindaian kelayakan janin setelah 2 minggu untuk memastikan keberhasilan kehamilan.
Perawatan dan pemulihan setelah IVF
Kami mengerti bahwa prosedur IVF dapat menguras emosi dan membuat stres. Meski segala upaya akan diambil dalam setiap siklus IVF untuk mengoptimalkan peluang keberhasilan, prosedur IVF bukanlah sebuah jaminan kehamilan.
Maksimalkan hasil proses ini dengan menghilangkan rasa cemas dan fokus pada aspek lain yang tidak kalah penting dalam hubungan Anda dengan pasangan.
Prosedur IVF tidak mudah dijalani. Perlu disadari bahwa Anda dan pasangan sedang mengupayakan yang terbaik. Camkan pola pikir ini pada diri dan pasangan Anda.
Penanganan komplementer
Diskusikan dengan dokter jika Anda ingin menjalani penanganan komplementer selama siklus IVF.
Dalam beberapa penelitian, akupunktur terbukti menambah tingkat
keberhasilan kehamilan jika dilakukan bersamaan dengan siklus IVF.
Bergantung pada instruksi dokter, Anda dapat menikmati kegiatan lain pada saat penanganan berlangsung, misalnya pijat atau olahraga.