Apa itu torakoskopi medis?
Torakoskopi medis (dikenal juga dengan pleuroskopi) merupakan pemeriksaan medis yang dilakukan dokter untuk memvisualisasikan ruang di antara paru dan dinding dada yang disebut rongga pleura. Rongga pleura mengoptimalkan fungsi paru-paru selama proses pernapasan.
Selama prosedur, dokter akan memasukkan pleuroskop – slang tipis dengan kamera – melalui dinding dada.
Prosedur ini biasanya tidak memerlukan anestesi umum. Alih-alih, Anda akan diberi sedasi sadar yang membuat Anda merasa mengantuk dan relaks. Kadang-kadang, ultrasonografi (USG) dapat digunakan untuk mencari lokasi yang paling pas sebagai titik masuk pleuroskop.
Mengapa torakoskopi medis diperlukan?
Dokter akan menganjurkan torakoskopi medis untuk mendiagnosis penyebab penumpukan cairan yang tidak normal dalam rongga pleura.
Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat mempelajari rongga pleura dan mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk mendiagnosis penyebab penumpukan cairan.
Terkadang, obat akan disemprotkan ke permukaan pleura selama prosedur supaya cairan tidak menumpuk lagi (pleurodesis).
Siapa yang tidak boleh menjalani torakoskopi medis?
Torakoskopi medis mungkin tidak cocok untuk pasien yang mengalami gangguan perdarahan tertentu. Anda dan dokter akan berdiskusi guna menentukan kelayakan Anda untuk menjalani prosedur ini.
Anda juga harus memberi tahu dokter jika Anda mengalami apnea tidur karena kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi.
Apa saja risiko dan komplikasi torakoskopi?
Meski merupakan prosedur lubang kunci, torakoskopi medis memiliki sejumlah risiko dan efek samping. Risiko ini termasuk:
- Nyeri. Obat penenang dan penghilang rasa sakit akan membantu meredakan nyeri atau rasa tidak nyaman. Anda sesekali mungkin akan mengalami nyeri dada sesaat selama beberapa bulan setelah menjalani prosedur.
- Udara bocor dari paru ke rongga pleura. Akibatnya, paru dapat kolaps atau mengempis (pneumotoraks).
- Perdarahan dapat terjadi pada lokasi sayatan dan biopsi, tetapi biasanya berhenti dengan sendirinya. Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah.
- Infeksi pada rongga pleura.
- Reaksi alergi terhadap obat, perlengkapan medis, atau bahan yang digunakan dalam prosedur.
- Emfisema subkutis, yang terjadi ketika udara masuk ke jaringan di bawah kulit.
- Edema paru, yaitu ketika paru-paru Anda terisi cairan yang mengakibatkan sesak napas.
Apa yang perlu dipersiapkan untuk menjalani torakoskopi medis?
Dokter akan memberikan saran terkait persiapan sebelum Anda menjalani torakoskopi medis. Anda mungkin akan diminta:
- Berhenti mengonsumsi obat pengencer darah atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) karena obat ini dapat menimbulkan perdarahan selama prosedur.
- Berpuasa selama setidaknya 6 jam sebelum prosedur. Anda boleh minum beberapa teguk air hingga 2 jam sebelum prosedur, tetapi hanya untuk keperluan mengonsumsi obat.
- Tidak merokok karena dapat menurunkan kadar oksigen selama prosedur.
Dokter juga dapat meminta Anda menjalani sejumlah pemeriksaan untuk membantu menentukan titik yang pas untuk melakukan torakoskopi medis. Risiko ini termasuk:
Seperti apa proses torakoskopi medis?
Dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menginap semalam di rumah sakit sesudah torakoskopi. Dengan demikian, Anda dapat diobservasi dengan saksama selagi memulihkan diri sesudah prosedur.
Estimasi durasi
Prosedur ini biasanya berlangsung selama 90 menit.
Sebelum prosedur
Tim dokter akan memasang infus untuk memberikan obat penenang selama prosedur. Dokter juga akan memberikan antibiotik untuk mengurangi kemungkinan infeksi.
Anda akan dipasangi alat pemantau tekanan darah untuk mengawasi tanda-tanda vital Anda selama prosedur berlangsung. Anda juga akan diberi oksigen melalui hidung atau mulut untuk meningkatkan kadar oksigen.
Selama prosedur
Dokter akan melakukan pemindaian ultrasonografi (USG) di dada untuk mencari posisi terbaik sebagai titik masuk pleuroskop. Dokter juga akan menyuntikkan bius lokal untuk membuat dada mati rasa.
Satu atau dua sayatan kecil akan dibuat di dada yang nantinya akan dilalui pleuroskop. Dokter akan memeriksa dada melalui gambar yang diambil kamera dan mengambil spesimen biopsi jika diperlukan. Kemudian, dokter akan mengeluarkan cairan dari dalam rongga pleura.
Untuk menyelesaikan prosedur, dokter akan menjahit sayatan.
Setelah prosedur
Anda akan dibawa untuk menjalani rontgen dada setelah prosedur selesai. Dokter akan meninjau hasil rontgen sebelum Anda dapat dipulangkan dari rumah sakit.
Jika Anda pulang setelah menjalani torakoskopi, Anda sebaiknya didampingi pelaku rawat. Tidak aman bagi Anda untuk langsung mengemudi sesudah prosedur karena adanya obat penenang yang diberikan.
Perawatan dan masa pemulihan untuk torakoskopi medis
Secara umum, Anda dapat melanjutkan diet dan aktivitas normal 24 jam setelah menjalani prosedur. Namun, Anda perlu menghindari aktivitas yang melelahkan selama beberapa hari selagi Anda masih dalam proses pemulihan.
Nyeri tekan atau sakit mungkin akan dirasakan pada lokasi torakoskopi selama beberapa hari. Dokter kemungkinan akan memberikan obat penghilang rasa sakit. Jangan mengonsumsi obat yang tidak diresepkan karena dapat berdampak pada penyembuhan luka.
Kapan harus menghubungi dokter?
Beri tahu dokter jika Anda mengalami salah satu dari kondisi berikut:
- Demam dengan suhu tubuh 38°C atau lebih
- Kemerahan atau pembengkakan pada lokasi bedah
- Darah atau cairan keluar dari lokasi bedah
- Sesak napas
- Batuk berdarah
- Nyeri dada