Kanker laringeal adalah istilah yang merujuk pada kanker laring atau kanker pita suara. Kanker laring diakibatkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal dalam laring yang berkembang secara tidak terkontrol, hingga menghasilkan jaringan ekstra atau tumor. Kanker laring dapat terjadi pada pita suara atau bagian di atasnya.
Terdapat tiga jenis kanker laringeal:
Kanker glotis yang memengaruhi pita suara.
Kanker supraglotis yang memengaruhi jaringan di atas pita suara.
Kanker subglotis yang memengaruhi jaringan di bawah tali suara.
Dokter menentukan tingkat perkembangan kanker laring berdasarkan seberapa jauh kanker telah menyebar. Ada 5 tahap atau stadium kanker laring:
Stadium 0 – Juga disebut karsinoma in situ, ini adalah tahap paling awal dari kanker di mana kanker hanya terbatas berada di lapisan jaringan dalam laring.
Stadium 1 – Kanker telah berkembang lebih jauh, tetapi belum menyebar ke bagian lain. Pita suara masih dapat bergerak secara normal.
Stadium 2 – Kanker tetap berada di dalam laring, tetapi mungkin penyebaran telah mencapai bagian lain dari laring seperti supraglotis, glotis, atau pita suara.
Stadium 3 – Tumor telah bertambah besar dan menyebabkan satu pita suara tidak dapat bergerak. Di tahap ini, tumor telah menyebar ke area yang dekat seperti bagian dalam dari tulang rawan tiroid atau jaringan di depan epiglotis.
Stadium 4 – Di tahap ini, tumor telah menyebar ke jaringan tubuh di luar laring. Kanker dapat ditemukan berkembang di kelenjar tiroid, pipa saluran napas (trakea), atau pipa saluran makanan (esofagus).
Angka kasus kanker laring di Indonesia diperkirakan berkisar di angka 0.9% dari total seluruh kasus kanker di Indonesia. Menurut data Globocan, terdapat sekitar 3.600 kasus baru kanker laring pada tahun 2020. Selain itu, diketahui juga bahwa kasus cenderung didominasi oleh pria, yang kemungkinan berhubungan dengan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Hal itu juga mungkin menjelaskan kenaikan prevalensi kanker laring pada pria Indonesia yang memang akrab dengan kebiasaan merokok.
Apa Gejala Kanker Laring?
Pada umumnya tidak ada ciri-ciri kanker laring yang jelas dan pasti muncul pada stadium awal. Namun demikian, pasien mungkin menunjukkan gejala kanker laring berikut:
Benjolan pada leher.
Hidung mengeluarkan darah.
Batuk berdarah.
Sakit tenggorokan atau sulit menelan.
Kesulitan bernapas.
Sakit telinga.
Suara berubah atau serak.
Napas berbunyi atau berbau.
Berat badan menurun tanpa sebab.
Apa Penyebab Kanker Laring?
Kanker laring diakibatkan mutasi DNA pada sel-sel di dalam laring. Namun, pemicu terjadinya mutasi ini belum diketahui secara pasti.
Apa Faktor Risiko Kanker Laring?
Meskipun demikian ada faktor-faktor risiko yang terkait erat dengan penyebab kanker laring, di antaranya:
Kebiasaan merokok, yang merupakan faktor risiko utama. Tidak hanya pada perokok aktif, tetapi perokok pasif yang sering terpapar asap rokok dapat berisiko tinggi terkena penyakit ini.
Mengonsumsi alkohol berlebihan
Usia, di mana kanker laring sering ditemukan pada pasien berusia 40 tahun ke atas.
Memiliki riwayat kanker laring dalam keluarga, yang dapat meningkatkan risiko kanker laring.
Kondisi genetik tertentu, seperti anemia Fanconi.
Terpapar zat kimia tertentu seperti asbes dan asam sulfur.
Refluks asam lambung, yang dapat menyebabkan rusaknya jaringan dan meningkatkan risiko kanker laring.
Infeksi human papillomavirus (HPV), yang dapat menyebabkan kutil di bagian tubuh, termasuk lapisan laring. Infeksi ini dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa timbul gejala. Kondisi inilah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker laring. HPV dapat ditularkan melalui perilaku seksual yang tidak sehat.
Kekurangan nutrisi.
Apa Komplikasi Kanker Laring?
Kanker pita suara maupun proses penanganannya dapat menimbulkan komplikasi, antara lain:
Sulit menelan atau disfagia.
Kehilangan suara.
Gangguan fungsi pengecapan pada lidah.
Penurunan fungsi sistem imun.
Mulut kering.
Kelelahan.
Sesak napas.
Perubahan pada kulit.
Peradangan mukosa tenggorokan atau lapisan dalam tenggorokan.
Mual dan muntah.
Malnutrisi.
Bagaimana Cara Mencegah Kanker Laring?
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko atau mencegah kanker laring, antara lain:
Menghindari atau menghentikan kebiasaan merokok.
Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol.
Mencukupi zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Menggunakan alat pelindung diri saat terpapar zat kimia.
Temukan bagaimana diet seimbang mendukung pengobatan dan pemulihan kanker. Pelajari makanan apa saja yang perlu disertakan, apa saja yang perlu dihindari, dan dapatkan rekomendasi diet untuk kesehatan yang optimal.
Kisah Karen adalah perjalanan yang luar biasa dalam melawan dua jenis kanker, yang ditandai dengan ketangguhannya, dukungan yang ia terima dari orang-orang terkasih, dan para profesional medis yang berdedikasi yang ia temui di Mount Elizabeth Novena Hospital.
Transplantasi sel punca menawarkan harapan bagi individu yang berjuang melawan multiple myeloma, kanker darah yang kompleks. Pahami tingkat keberhasilannya, potensi hasil, dan banyak lagi, untuk membuat keputusan pengobatan yang tepat.
Dr Lynette Ngo, ahli onkologi medis dan direktur medis dari Mount Elizabeth Novena Centre for Genomic Health, berbagi tentang pekerjaannya dengan pasien kanker, dan pemikirannya tentang peran dan pentingnya pengujian genetik klinis.
Sebastian Ang, seorang pensiunan, merasa cemas tentang bagaimana kanker rektum akan mempengaruhi kualitas hidupnya. Dia menemukan harapan dan pemulihan dengan bantuan spesialis kolorektal Dr Chong Choon Seng dari Mount Elizabeth Hospitals.
Jamie Yeo berbagi perjalanannya yang tak terduga melalui kanker payudara mulai dari diagnosis hingga pemulihan, perspektif barunya tentang kehidupan, dan bagaimana ia menemukan perawatan dan dukungan di Gleneagles Hospital di Singapura.