Kanker Tenggorokan - Pertanyaan Umum

Pertanyaan umum

J: Endoskopi dilakukan untuk memeriksa tenggorokan dengan memasukkan slang lentur berkamera melalui hidung. Prosedur ini dapat menunjukkan lesi yang dicurigai sebagai kanker. Namun, kondisi ini perlu diperiksa dengan biopsi.

J: Kanker tenggorokan berkembang selama bertahun-tahun seiring dengan konsumsi tembakau dan alkohol. Namun, setelah terbentuk, kanker dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat. Artinya, diagnosis dini dapat menjadi kunci kesembuhan.

J: Gejala umum kanker tenggorokan meliputi suara serak, sakit tenggorokan, dahak bernoda darah, atau sensasi benjolan di tenggorokan yang berlangsung lebih dari sebulan. Tumor yang berukuran besar dapat menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas, atau penurunan berat badan.

J: Konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala yang tak kunjung membaik, seperti benjolan di tenggorokan, sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, atau perubahan suara atau suara menjadi serak. Hanya spesialis medis yang dapat mengonfirmasi diagnosis kanker tenggorokan.

J: Jika dokter atau spesialis mencurigai adanya kanker tenggorokan, mereka akan melakukan serangkaian pemeriksaan diagnostik yang meliputi:

  • Endoskopi
  • CT, MRI, atau PET scan
  • Biopsi

J: Penelitian memperkirakan 70–80% kanker tenggorokan sangat berkaitan dengan merokok. Merokok adalah faktor risiko terbesar dari kanker tenggorokan (khususnya karsinoma sel skuamosa laring). Kemungkinan perokok menderita kanker tenggorokan lebih besar dibandingkan non-perokok. Risiko kanker tenggorokan makin meningkat jika Anda juga sering minum alkohol.

Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777