Kanker Payudara: 7 Mitos Umum yang Dibantah

Apakah deodoran menyebabkan kanker payudara? Apakah ukuran payudara memengaruhi peluang Anda terkena penyakit ini? Ada begitu banyak informasi tentang kanker payudara sehingga banyak dari kita yang mungkin salah informasi, yang dapat menyebabkan konsekuensi seperti kepanikan yang tidak perlu, atau bahkan terlambat mencari pengobatan. Baca terus artikel ini untuk mengetahui 7 mitos umum tentang kanker payudara.

Mitos 1: Benjolan pada payudara umumnya merupakan tanda kanker.

Fakta: Sebagian besar benjolan pada payudara tidak bersifat kanker.

Di antara wanita berusia 40 tahun ke bawah, 80 - 85% benjolan pada payudara tidak bersifat kanker. Namun, penting untuk tetap mengenali bahwa benjolan payudara dapat bersifat kanker, sehingga pengobatan dini dapat dilakukan jika diperlukan. Anda harus mewaspadai tanda-tanda peringatan seperti:

• Perubahan ukuran atau bentuk payudara
• Lesung pipi, kemerahan atau sisik pada kulit di atasnya pada payudara
• Puting susu terbalik
• Benjolan di ketiak
• Benjolan yang terus membesar
• Keluarnya cairan dari puting
• Pembengkakan pada sebagian payudara

Mitos 2: Kanker payudara hanya terjadi jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.

Fakta: Anda belum tentu terkena penyakit ini. Namun, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi.

Memiliki anggota keluarga yang telah didiagnosis menderita kanker payudara tidak berarti Anda pasti akan terkena kanker payudara - ini berarti Anda memiliki risiko yang lebih tinggi. Penting juga untuk dicatat bahwa sebagian besar wanita yang terkena kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Jika Anda khawatir, periksakan diri Anda ke dokter atau konselor genetik untuk menilai risiko Anda.

Mitos 3: Pria tidak bisa terkena kanker payudara.

Fakta: Kanker payudara lebih jarang terjadi pada pria dibandingkan pada wanita, tetapi tetap bisa terjadi.

Menurut Breastcancer.org, kurang dari 1% dari semua kanker payudara terjadi pada pria. Oleh karena itu, tidak ada rekomendasi bagi pria untuk menjalani skrining kanker payudara secara teratur saat ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun pria tidak memiliki payudara, mereka memiliki jaringan payudara yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya sel kanker. Selain itu, pria dengan riwayat keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara yang kuat mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Salah satu faktor penting dari pewarisan genetik adalah mutasi genetik BRCA (gen kanker payudara), yang meningkatkan risiko terkena kanker payudara hingga 100 kali lipat. Kanker payudara pada pria juga memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan wanita. Jika Anda khawatir, temui dokter Anda, atau konselor genetik.

Mitos 4: Kanker payudara selalu terasa nyeri.

Fakta: Rasa nyeri bukanlah hal yang umum ditemukan pada sebagian besar kanker payudara stadium awal.

Sebagian besar kanker payudara umumnya tidak menyebabkan rasa sakit pada payudara atau puting. Ketidaknyamanan pada payudara atau puting biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti perubahan hormon, perubahan payudara fibrokistik, atau bahkan bra yang tidak pas. Meskipun Anda tidak perlu terlalu khawatir bahwa nyeri payudara Anda merupakan tanda kanker, Anda harus memantau tubuh Anda untuk gejala lain, atau mencari ahli medis untuk menghilangkan keraguan Anda.

Mitos 5: Mengenakan bra dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Fakta: Mengenakan bra adalah hal yang sangat aman.

Ada beberapa klaim yang menyatakan bahwa mengenakan bra - terutama yang berkawat - dapat menekan sistem limfatik payudara dan membatasi aliran cairan getah bening keluar dari payudara, yang mengakibatkan penumpukan zat-zat beracun. Namun, belum ada bukti yang mendukung klaim ini.

Mitos 6: Memakai antiperspiran atau deodoran dapat menyebabkan kanker payudara.

Fakta: Produk perawatan pribadi tersebut aman digunakan setiap hari, dan tidak menyebabkan kanker.

Beberapa orang percaya bahwa bahan kimia - aluminium dan paraben - dalam produk perawatan pribadi ini dapat menyebabkan kanker ketika diserap melalui kulit, atau melalui luka yang disebabkan oleh pencukuran ketiak. Namun, tidak ada bukti yang mendukung klaim ini. Selama bertahun-tahun, berbagai penelitian tidak menemukan adanya hubungan antara kanker payudara dan penggunaan antiperspiran dan deodoran. Umumnya, antiperspiran tidak memblokir semua keringat. Selain itu, sebagian besar zat penyebab kanker dikeluarkan oleh ginjal, dan setelah itu, dilepaskan melalui urin atau diproses oleh hati.

Mitos 7: Implan payudara dapat meningkatkan risiko kanker.

Fakta: Implan payudara tidak menyebabkan kanker. Mereka yang menggunakan implan payudara tidak memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

Meskipun implan tidak menyebabkan kanker payudara, penelitian telah menemukan kemungkinan hubungan antara implan payudara dan limfoma sel besar anaplastik (ALCL), yaitu kanker langka pada sistem kekebalan tubuh. Perlu diketahui bahwa mammogram standar tidak selalu bekerja dengan baik pada mereka yang menggunakan implan, dan sinar-X tambahan terkadang diperlukan untuk memeriksa jaringan payudara.

Diagnosis Dini Dapat Menyelamatkan Hidup Anda

Kanker payudara adalah jenis kanker yang sangat dapat diobati pada stadium awal. Banyak kanker payudara stadium awal tidak menunjukkan gejala apa pun, dan hanya dapat ditemukan saat pemeriksaan. Perlu diketahui bahwa banyak gejala yang tidak akan menjadi kanker. Anda disarankan untuk mengamati tubuh Anda, dan melakukan pemeriksaan rutin jika Anda termasuk dalam kelompok yang direkomendasikan.

Diagnosis dini kanker adalah kunci untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup, keberhasilan pengobatan, dan kualitas hidup.

Jadikan masa-masa indah bersama orang yang Anda cintai, dan pelajari lebih lanjut tentang skrining kanker atau hubungi +65 6812 3396 untuk mengajukan pertanyaan.