5 Pemicu Diabetes, Hipertensi & Serangan Jantung

Sumber: Shutterstock

5 Pemicu Diabetes, Hipertensi & Serangan Jantung

Terakhir diperbarui: Senin, 22 Agustus 2016 | 2 menit waktu membaca

Diabetes, hipertensi, dan serangan jantung bukan hanya risiko yang dihadapi oleh perokok berat dan orang-orang dengan gaya hidup tidak aktif.

Aktivitas seperti merokok dan gaya hidup yang tidak aktif membuat kita rentan terhadap serangan jantung, belum lagi diabetes dan hipertensi. Namun, meskipun mengetahui faktor risiko yang umum adalah hal yang baik, tidak ada salahnya untuk mengetahui pemicu yang lebih jarang terjadi juga:

Pemicu hipertensi yang lebih jarang terjadi

Makanan Berat

Bukanlah sebuah kejahatan jika Anda ingin memanjakan diri sesekali, tetapi harga yang Anda bayar mungkin tidak sebanding dengan kenikmatannya. Ada potensi risiko terkena serangan jantung dalam waktu 26 jam setelah makan besar. Para peneliti mengaitkan hal ini dengan peningkatan kadar hormon norepinefrin, yang dapat menyebabkan hipertensi.

Akohol

Satu atau dua gelas sekali-sekali tidak masalah, tetapi pesta minuman keras dalam jangka panjang telah terbukti meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, dan pada akhirnya serangan jantung.

Cuaca

Sesuatu yang perlu diingat adalah suhu yang rendah, meskipun kita tidak perlu terlalu khawatir di daerah tropis. Lingkungan yang dingin menyebabkan arteri menyempit, menyebabkan hipertensi. Di sisi lain, penderita diabetes harus menyadari bahwa cuaca panas dapat menyebabkan perubahan berbahaya pada kadar gula darah, sehingga menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik sepanjang waktu adalah kuncinya.

Olahraga yang berlebihan

Semua manfaat olahraga akan berbalik ketika Anda melakukannya secara berlebihan. Aktivitas fisik yang berat secara tiba-tiba dapat meningkatkan risiko Anda menderita hipertensi dan serangan jantung. Hal ini terutama penting bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Makanan Kaleng

Banyaknya garam dalam makanan kaleng dapat menyebabkan hipertensi. Bisphenol A (BPA), pengganggu hormon yang ada dalam makanan kaleng sering dikaitkan dengan detak jantung yang tidak teratur dan kematian jantung. Penderita hipertensi dianjurkan untuk mengurangi asupan natrium dan juga tidak mengonsumsi garam.

Seperti kebanyakan hal dalam hidup, moderasi adalah kunci untuk memastikan jantung Anda tetap sesehat mungkin.

Artikel Terkait
Lihat semua