Trauma pada Tangan - Gejala & Penyebab

Apa itu trauma pada tangan?

Trauma pada tangan merupakan cedera yang menyerang jari, tangan, dan pergelangan tangan, termasuk tendon, ligamen, dan saraf.

Mulai dari cedera ringan pada ujung jari hingga cedera tendon dan patah, cedera tangan dapat dibagi ke dalam kategori umum ini:

  • Luka bakar. Luka bakar di tangan akibat panas, bahan kimia, atau sumber listrik dapat merusak kulit, saraf, dan pembuluh darah. Luka bakar tingkat pertama, seperti luka terbakar matahari, menyebabkan kemerahan dan nyeri di area tertentu. Sedangkan, luka bakar tingkat kedua menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas, serta pembengkakan. Luka bakar tingkat tiga adalah kulit yang terbakar hingga hangus disertai kerusakan saraf.
  • Laserasi. Laserasi, atau luka gores atau robekan yang dalam pada kulit dapat disebabkan oleh cedera akibat benda tajam. Bedanya dengan lecet, tidak ada bagian kulit yang terkelupas pada laserasi. Laserasi biasanya diobati dengan cara membersihkan dan memasang perban pada area luka untuk mencegah infeksi sehingga luka dapat pulih. Robekan yang parah atau dalam mungkin perlu dijahit.
  • Patah dan dislokasi. Patah dan dislokasi mencakup cedera pada tulang dan sendi. Patah tulang mengacu pada tulang yang patah sebagian atau sepenuhnya, sedangkan dislokasi artinya terpisahnya 2 tulang yang saling terhubung.
  • Cedera injeksi tekanan tinggi. Cedera injeksi tekanan tinggi umumnya terjadi pada tangan dan jari telunjuk yang dominan dipakai akibat penggunaan perangkat tekanan tinggi, seperti alat semprot pelumas dan cat atau injektor bahan bakar diesel. Cedera ini mungkin terlihat seperti nyeri ringan pada jari, tetapi dapat menjadi parah tergantung tingkat tekanan, dari segi kuantitas maupun suhunya..
  • Infeksi. Infeksi tahap awal biasanya dapat diobati dengan antibiotik. Jika dibiarkan, jaringan yang terinfeksi perlu dibersihkan dan nanah pada luka perlu dikeluarkan. Infeksi yang parah dapat menyebabkan dampak jangka panjang, seperti rusaknya jaringan, saraf, dan tulang.
  • Cedera pada jaringan lunak. Cedera pada jaringan lunak (daging) dapat menyerang otot, ligamen, dan tendon. Cedera jenis ini dapat diklasifikasikan sebagai memar atau lebam, keseleo, tendonitis, bursitis, salah urat, dan stres.
  • Amputasi. Amputasi berarti dipotong atau dibuangnya suatu anggota tubuh, biasanya akibat cedera (trauma) atau penyakit.

Apa saja gejala trauma pada tangan?

Ada beragam gejala trauma pada tangan, tergantung jenis cedera, kejadian penyebabnya, tingkat kedalaman, keparahan, serta lokasi cedera. Di antaranya adalah:

  • Luka bakar. Nyeri tekan atau mati rasa total, kelainan bentuk (dengan atau tanpa kehilangan jaringan), perubahan warna, hilangnya jaringan, perubahan pada tekstur kulit, kemerahan, melepuh, dan area hitam pada jaringan.
  • Patah tulang dan dislokasi. Nyeri tekan, kelainan bentuk, pembengkakan dan perubahan warna, berkurangnya rentang gerakan (kesulitan bergerak), kebas, lunglai, dan perdarahan.
  • Cedera tekanan tinggi. Nyeri, bengkak, dan perubahan warna kulit yang sesekali terjadi.
  • Infeksi. Nyeri tekan, area tertentu terasa panas, kemerahan, pembengkakan, demam (jarang terjadi), kelainan bentuk, dan menurunnya rentang gerakan.
  • Laserasi. Nyeri tekan, perdarahan, kebas, menurunnya rentang gerakan, lunglai, dan pucat (tampak seperti kurang darah).
  • Cedera jaringan lunak (daging) dan amputasi. Nyeri tekan, kelainan bentuk (dengan atau tanpa kehilangan jaringan dan tulang), pembengkakan dan perubahan warna, perdarahan, lunglai, dan kebas.

Apa saja penyebab trauma pada tangan?

Trauma dan cedera pada tangan biasanya disebabkan oleh kecelakaan atau akibat penggunaan berulang. Di antaranya adalah:

  • Tekanan pada saat berekreasi atau olahraga. Mulai dari jari keseleo akibat terputar mendadak, hingga sendi yang retak akibat benturan yang keras, atau jari martil akibat ujung jari terkena bola.
  • Kecelakaan, seperti insiden di dapur yang bisa mengakibatkan luka gores dan luka bakar, atau tekanan karena menahan jatuh dengan kedua tangan.
  • Keausan sendi akibat penuaan atau penggunaan berlebih, yang dapat menyebabkan radang sendi, serta salah urat dan keseleo akibat mengangkat benda berat atau teknik yang tidak tepat.
  • Penggunaan alat, perlengkapan, atau mesin berat tertentu yang melibatkan tekanan tinggi, suhu ekstrem, atau komponen yang bergerak.

Apa saja faktor risiko trauma pada tangan?

Risiko terjadinya cedera jari, tangan, atau pergelangan tangan lebih tinggi saat melakukan olahraga kontak fisik, seperti gulat, sepak bola, dan olahraga kecepatan tinggi, seperti bersepeda dan skateboard. Olahraga yang menggunakan peralatan tangan, seperti tongkat hoki atau raket, juga meningkatkan risiko cedera.

Anak-anak umumnya mengalami cedera jari, tangan, atau pergelangan tangan pada saat berolahraga atau bermain, atau karena terjatuh. Sedangkan, orang dewasa lanjut usia lebih rentan mengalami cedera dan patah tulang karena massa otot berkurang dan kekuatan tulang melemah seiring bertambah usia. Penglihatan dan keseimbangan mereka juga kurang baik sehingga meningkatkan risiko mengalami cedera yang tidak disengaja.

Cedera tangan dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan pada saat tak terduga. Anda dapat mengurangi risiko dan mencegah cedera dengan cara berhati-hati.

Apa saja komplikasi dan penyakit terkait trauma pada tangan?

Trauma dan cedera pada tangan dapat mengakibatkan kerusakan permanen jika tidak segera ditangani.

  • Kelainan tulang (malunion). Tangan yang patah dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, tanpa penanganan yang tepat, tulang mungkin tidak akan tersambung dengan baik sehingga tidak pulih dengan benar. Kondisi ini dikenal sebagai malunion dan dapat menyebabkan kerusakan fungsi tangan.
  • Penyambungan tertunda pada tulang (delayed union) dan tulang tidak tersambung kembali (nonunion). Penyambungan tertunda pada tulang adalah kondisi penyembuhan yang lama pada patah tulang. Patah tulang yang tidak tersambung kembali adalah jenis patah tulang yang kemungkinan tidak akan sembuh tanpa intervensi medis, seperti bedah.
  • Infeksi tulang (osteomielitis). Infeksi dapat terjadi ketika bakteri memasuki tubuh saat mengalami trauma. Meski tidak lazim, infeksi dapat terjadi pada saat operasi tulang berlangsung.
  • Kerusakan saraf atau pembuluh darah. Trauma pada tangan dapat melukai saraf dan pembuluh darah di sekitarnya. Segera cari pertolongan jika Anda merasa kebas atau ada permasalahan sirkulasi.
  • Osteoartritis. Patah tulang yang menjalar hingga ke sendi dapat menyebabkan radang sendi beberapa tahun kemudian. Jika tangan Anda mulai sakit atau membengkak cukup lama setelah cedera, konsultasikan dengan spesialis tangan untuk diperiksa.

Bagaimana cara mencegah trauma pada tangan?

Anda dapat mengurangi risiko dan mencegah cedera dengan cara berhati-hati. Berikut sejumlah hal lain yang dapat Anda lakukan:

  • Berkonsentrasi saat bekerja atau beraktivitas sehari-hari.
  • Menggunakan teknik yang benar saat memotong, mencengkeram, dan mengangkat.
  • Beristirahat secara berkala untuk mengurangi tekanan pada tangan Anda.
  • Menggunakan sarana pelindung saat berolahraga atau menggunakan alat berat, seperti sarung tangan dan pelindung pergelangan tangan.
  • Melakukan peregangan dan pemanasan sebelum berolahraga untuk membantu mencegah cedera.
Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777