Kanker nasofaring disebut juga kanker hidung dalam bahasa Indonesia. Sedangkan dalam bahasa Inggris, istilah yang dipakai adalah “nasopharyngeal cancer” atau sering disingkat sebagai “NPC”. Kanker nasofaring adalah pertumbuhan abnormal jaringan dalam nasofaring. Nasofaring adalah area di belakang hidung, tepat di atas mulut dan tenggorokan. Pertumbuhan abnormal terjadi ketika sel-sel dalam nasofaring membelah secara tidak terkendali dan menghasilkan jaringan ekstra atau tumor. Tumor nasofaring ini dapat bersifat jinak (nonkanker) atau ganas (kanker).
Tingkat keparahan kanker nasofaring dapat digolongkan menjadi 4 stadium:
Stadium 0 atau kanker in situ. Menggambarkan terdeteksinya sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker dan dapat menyebar ke jaringan sekitar.
Stadium 1. Sel abnormal telah berubah menjadi kanker atau menyebar ke jaringan sekitarnya seperti orofaring atau bagian tenggorokan di balik rongga mulut.
Stadium 2. Kanker sudah menyebar ke satu kelenjar getah bening atau lebih, yang terletak di leher atau di balik faring (saluran di antara trakea dan hidung).
Stadium 3. Kanker telah merambat ke tulang dan organ sinus terdekat.
Stadium 4. Kanker sudah menyebar ke jaringan atau organ tubuh yang terletak cukup jauh dari nasofaring, seperti paru-paru atau tulang selangka.
Angka penderita kanker nasofaring di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Saat ini kanker nasofaring menduduki posisi lima besar kanker ganas yang paling banyak diderita di Indonesia. Menurut data Globocan, ditemukan hampir 20.000 kasus baru kanker nasofaring pada tahun 2020 di Indonesia.
Apa Gejala Kanker Nasofaring (Hidung)?
Ciri-ciri kanker nasofaring jarang terlihat jelas di tahap awal. Namun, secara umum gejala kanker nasofaring dapat termasuk:
Hidung tersumbat dan terasa penuh.
Hidung berdarah yang berulang kali.
Dahak berdarah dari hidung dan tenggorokan.
Gangguan penglihatan seperti buram.
Gangguan pendengaran, sakit telinga, keluar cairan dari telinga, kehilangan pendengaran atau tinnitus (seperti berdenging) yang biasanya hanya memengaruhi satu telinga.
Sulit menelan, berbicara (termasuk suara serak), atau bernapas.
Benjolan di leher atau pada hidung.
Tenggorokan perih yang berkepanjangan.
Sakit kepala yang berulang kali.
Nyeri pada wajah atau wajah mati rasa.
Kelelahan.
Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Apa Penyebab Kanker Nasofaring (Hidung)?
Penyebab kanker nasofaring adalah mutasi DNA dari sel-sel dalam nasofaring yang pemicunya belum diketahui secara pasti.
Apa Faktor Risiko Kanker Nasofaring (Hidung)?
Namun demikian, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjangkit kanker hidung ini:
Infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) adalah infeksi virus yang umum dan biasanya menyebabkan gejala ringan, seperti demam dan nyeri tenggorokan. Infeksi EBV dikaitkan dengan perkembangan kanker nasofaring karena virus itu telah ditemukan di hampir semua sel kanker nasofaring. Namun demikian, infeksi EBV itu sendiri tidak cukup untuk menyebabkan kanker nasofaring.
Kanker hidung juga lebih sering dijumpai pada orang Tionghoa (khususnya orang Kanton) dan terutama pada pria berusia antara 20 hingga 50 tahun.
Kanker nasofaring juga dikaitkan dengan kebiasaan makan tertentu. Misalnya, kanker nasofaring sangat umum di daerah Asia, Afrika utara, dan wilayah kutub. Semua area ini memiliki ciri pola makan yang kadar garamnya tinggi dengan ikan dan daging yang difermentasi.
Kebiasaan merokok.
Apa Komplikasi Kanker Nasofaring (Hidung)?
Komplikasi akibat kanker nasofaring dapat memengaruhi organ dan jaringan di sekitarnya secara langsung seperti tulang, tenggorokan, otak, dan saluran napas – di samping kemungkinan penyebaran kanker ke organ lain.
Dua instruktur spin dan penyintas kanker asal Singapura, Rat dan Marianne, duduk bersama untuk membicarakan perjalanan penyembuhan mereka melalui diagnosis dan perawatan di Mount Elizabeth Hospitals dan Gleneagles Hospital, serta kehidupan setelah kanker.
Penyanyi-aktris asal Singapura, Joanna Dong, yang dikenal dengan vokal jazz-nya yang penuh perasaan, menghadapi perjuangan yang tak terduga melawan kanker payudara pada bulan Juli 2024. Dengan karier - dan suaranya - dipertaruhkan, ia memulai perjalanan penuh liku antara tekad pribadi dan intervensi medis di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.
Temukan bagaimana diet seimbang mendukung pengobatan dan pemulihan kanker. Pelajari makanan apa saja yang perlu disertakan, apa saja yang perlu dihindari, dan dapatkan rekomendasi diet untuk kesehatan yang optimal.
Kisah Karen adalah perjalanan yang luar biasa dalam melawan dua jenis kanker, yang ditandai dengan ketangguhannya, dukungan yang ia terima dari orang-orang terkasih, dan para profesional medis yang berdedikasi yang ia temui di Mount Elizabeth Novena Hospital.
Transplantasi sel punca menawarkan harapan bagi individu yang berjuang melawan multiple myeloma, kanker darah yang kompleks. Pahami tingkat keberhasilannya, potensi hasil, dan banyak lagi, untuk membuat keputusan pengobatan yang tepat.
Dr Lynette Ngo, ahli onkologi medis dan direktur medis dari Mount Elizabeth Novena Centre for Genomic Health, berbagi tentang pekerjaannya dengan pasien kanker, dan pemikirannya tentang peran dan pentingnya pengujian genetik klinis.