Dr Chan Ping Wah Kenneth
Spesialis Paru & Pulmonologi
Sumber: Shutterstock
Spesialis Paru & Pulmonologi
Tahukah Anda bahwa di Singapura, sekitar 5% orang dewasa dan 20% anak-anak menderita asma? Serangan asma biasanya bermanifestasi sebagai rasa sesak napas, disertai dengan mengi dan batuk yang terus-menerus. Serangan ini dapat dipicu oleh lingkungan yang dingin dan berdebu, minuman dingin, atau olahraga.
Yang terjadi pada asma yang dipicu oleh olahraga (EIA) adalah tabung pernapasan mengalami kejang saat berolahraga, yang menyebabkan sesak dada, batuk, mengi, atau pusing. Hal ini cukup untuk menghentikan rutinitas olahraga apa pun. Namun, bukan berarti Anda harus menghindari olahraga berat selama sisa hidup Anda.
Mengobati EIA bisa jadi hanya dengan mengonsumsi obat yang tepat untuk mengendalikan kejang pada saluran pernapasan Anda, sehingga Anda dapat berolahraga dengan maksimal.
Jika Anda merasa mungkin menderita EIA, temui dokter spesialis untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi Anda.
Fakta: Banyak atlet kelas dunia yang menderita asma - pesepakbola David Beckham dan pemain tenis Petra Kvitova di antaranya. Kabar baiknya, ada obat-obatan yang sangat efektif yang dapat mengendalikan gejala sehingga penderita asma dapat terus berolahraga. Olahraga bermanfaat bagi semua orang, termasuk mereka yang menderita asma.
Fakta: Asma adalah kondisi kronis, dan sebagian bersifat genetik. Meskipun banyak anak yang tampaknya tumbuh tanpa asma, setidaknya setengahnya tetap mengalami gejala saat dewasa, atau mengalami kekambuhan di usia 30-an. Juga umum untuk mengembangkan asma sebagai orang dewasa bahkan jika Anda tidak mengalaminya saat masih kecil.
Fakta: Asma pada dasarnya adalah peradangan pada saluran napas. Dosis obat yang tepat dan teratur dapat meredakan peradangan tersebut. Sebagian besar penderita asma menjalani kehidupan yang aktif - bahkan yang melibatkan olahraga berat - dengan gejala minimal.
Fakta: Inhaler pelega napas cepat (seperti Ventolin) membantu membuka saluran napas untuk sementara, tetapi tidak mengendalikan peradangan yang mendasarinya - sehingga serangan asma terus datang. Jenis inhaler lainnya, biasanya mengandung steroid, aman dan tidak hanya mengontrol tetapi juga mencegah gejala. Agar dapat bekerja dengan baik, inhaler ini harus digunakan secara teratur (sekali atau dua kali sehari) - tidak hanya selama serangan asma.
Fakta: Memang benar bahwa steroid adalah obat terbaik untuk asma. Namun, steroid dihirup, dan sebagian besar disimpan di saluran napas. Sangat sedikit yang diserap ke seluruh tubuh. Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa steroid yang dihirup aman untuk penggunaan jangka panjang, bahkan pada anak-anak.
Jadi sekarang kita tahu: asma dan olahraga dapat hidup berdampingan. Dengan catatan yang menggembirakan itu, Anda dapat pergi ke gym, dan ingatlah kiat-kiat berikut ini agar Anda tidak akan pernah dihentikan oleh asma lagi:
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang kondisi asma Anda, buatlah janji temu dengan dokter spesialis.