Dr Tan Svenszeat
Spesialis Jantung
Sumber: Shutterstock
Spesialis Jantung
Dispnea adalah istilah medis untuk sesak napas. Hal ini dapat terjadi tanpa melakukan aktivitas berat apa pun. Anda mungkin mengalami dispnea jika Anda merasa sulit bernapas, bahkan saat beristirahat. Gejalanya meliputi sesak dada, merasa terlalu cemas dan sesak napas hingga tercekik.
Karena dispnea adalah gejala dan bukan suatu kondisi, maka dispnea merupakan tanda dari kondisi kesehatan lain. Jika penyebabnya bukan akibat jangka pendek dari lingkungan atau aktivitas langsung Anda, maka penting untuk mencari akar masalahnya. Intensitasnya bervariasi pada berbagai penyakit dan masalah kesehatan.
Hal ini biasanya disebabkan oleh olahraga, cuaca yang sangat panas, kegemukan atau karena berada di tempat yang tinggi dan tidak dapat menghirup oksigen yang cukup. Gejala jangka pendek ini akan hilang ketika salah satu penyebab yang disebutkan di atas disingkirkan.
Beberapa masalah yang berhubungan dengan kesehatan dapat menyebabkan dispnea dan hal ini memerlukan perhatian medis. Jika kesulitan bernapas Anda tidak disebabkan oleh lingkungan sekitar Anda, Anda harus segera mencari pertolongan medis, terutama jika Anda mengalami sesak napas secara tiba-tiba. Kondisi tersebut dikategorikan sebagai keadaan darurat medis, dan ini meliputi:
Jika pengalaman dispnea Anda tidak dianggap sebagai keadaan darurat, namun berlangsung selama lebih dari satu bulan, maka dispnea tersebut dianggap kronis. Kondisi berikut ini kemungkinan besar merupakan penyebab dispnea kronis:
Kesulitan bernapas saat Anda berbaring, atau ortopnea, mungkin tampak serupa, tetapi sangat berbeda dengan dispnea. Berdiri atau duduk dapat mengatasi masalah ini, tetapi hanya untuk sementara. Pada kebanyakan kasus, ortopnea merupakan indikator gagal jantung.
Dispnea dapat terjadi kapan saja, bahkan saat tidur, dan ini dikenal sebagai dispnea nokturnal paroksismal (PND). Kesulitan bernapas saat tidur dapat membuat Anda terbangun secara tiba-tiba dan terengah-engah. Ini bisa sangat menakutkan. Jika pernapasan Anda tidak kembali normal setelah duduk atau berdiri, segera cari bantuan medis darurat.
Perawatan untuk dispnea tergantung pada penyebab kondisi Anda.
Masalah paru-paru yang menyebabkan dispnea perlu ditangani oleh dokter spesialis paru. Beberapa pasien bahkan mungkin memerlukan oksigen untuk membantu pernapasan mereka. Program rehabilitasi paru yang terdiri dari rejimen latihan yang terstruktur di sekitar teknik pernapasan dan olahraga dapat membantu secara signifikan.
Penyakit jantung memerlukan perawatan dan perhatian dari seorang ahli jantung. Dalam kondisi seperti gagal jantung, misalnya, sesak napas mungkin merupakan tanda jantung tidak dapat memompa darah beroksigen yang cukup. Jika kondisi ini memburuk, alat pacu jantung dapat direkomendasikan untuk mengatasi masalah ini.
Sesak napas yang disebabkan oleh kebugaran fisik yang buruk relatif mudah diobati. Olahraga teratur dan diet sehat yang menghasilkan penurunan berat badan secara bertahap dapat mengurangi terjadinya dispnea.
Meskipun beberapa kasus dispnea, seperti setelah berolahraga berat, tidak perlu dikhawatirkan, namun penting untuk mencari pertolongan medis tepat waktu jika Anda:
Kunjungi departemen Kecelakaan & Gawat Darurat (UGD) jika Anda, atau seseorang yang bersama Anda:
Sesak napas, atau dispnea, bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Terlepas dari apakah sesak napas akut atau sementara yang dialami, kunjungi bagian UGD terdekat untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab yang mendasari yang serius.