Bedah kolorektal dilakukan untuk menangani berbagai kondisi pada usus besar, rektum, dan anus.
Usus besar adalah bagian terpanjang usus, sedangkan rektum adalah saluran yang menghubungkan usus besar dengan anus.
Cara kerjanya
Bedah invasif minimal (MIS) adalah prosedur paling umum untuk menangani bedah kolorektal. MIS terdiri atas bedah (lubang kunci) laparoskopi dan bedah robotik.
Selama MIS, dokter bedah akan:
Membuat 3 – 4 sayatan lubang kancing di perut
Memasukkan alat laparoskopi dan menggunakan panduan pencitraan canggih untuk menangani kondisi Anda.
Setelah prosedur dilakukan, dokter bedah akan menjahit area sayatan dan memastikan bekas lukanya tidak kentara.
Jika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk menjalani MIS, dokter mungkin akan merekomendasikan bedah terbuka.
Mengapa bedah kolorektal diperlukan?
Bedah kolorektal dapat digunakan untuk menangani kondisi jinak (tumor) dan ganas (kanker).
Dokter akan merekomendasikan bedah kolorektal jika Anda mengalami:
Gangguan di anus seperti wasir (ambeien), fistula ani, dan fisura ani.
Siapa saja yang tidak boleh menjalani bedah kolorektal invasif minimal?
Bedah kolorektal invasif minimal tidak boleh dilakukan terhadap pasien yang:
Pernah menjalani bedah perut
Memiliki lesi (kerusakan jaringan) yang sangat besar
Memiliki penyakit jantung dan paru-paru yang parah
Tergantung kondisi Anda, dokter mungkin merekomendasikan bedah terbuka.
Apa saja risiko dan komplikasi bedah kolorektal?
Risiko komplikasi tergantung pada kondisi kesehatan secara umum dan tipe bedah yang dilakukan. Sebagaimana bedah mayor lainnya, bedah kolorektal juga memiliki risiko:
Infeksi
Perdarahan
Penggumpalan darah
Komplikasi akibat anestesi umum
Kerusakan organ di sekitar usus besar
Komplikasi ini jarang terjadi jika proses bedah ditangani oleh spesialis bedah berpengalaman.
Apa yang perlu dipersiapkan untuk bedah kolorektal?
Untuk memastikan bedah kolorektal aman untuk Anda, dokter mungkin akan merekomendasikan tes berikut:
Setelah menjadwalkan bedah kolorektal, dokter akan menjelaskan persiapan yang harus Anda lakukan. Misalnya, Anda mungkin perlu mengondisikan usus dan mengosongkan usus besar sebelum operasi. Karena itu, Anda mungkin perlu menjalani enema atau mengonsumsi pencahar, dan menjalani diet cairan bening.
Catatan: Anda harus memberi tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat atau suplemen herbal tertentu. Anda mungkin perlu menyesuaikan atau menghentikan konsumsi obat (misalnya aspirin, pengencer darah) sebelum menjalani prosedur.
Apa yang terjadi ketika menjalani bedah kolorektal?
Bedah invasif minimal dan bedah kolorektal terbuka dilakukan dengan anestesi umum.
Sebelum prosedur
Bedah invasif minimal dan bedah terbuka dilakukan dengan anestesi umum. Anestesi umum akan disuntikkan lewat slang infus yang dipasang pada salah satu vena Anda. Anda akan tidur selama prosedur berjalan sehingga tidak akan merasakan sakit.
Selama prosedur
Saat Anda menjalani bedah invasif minimal, dokter bedah akan:
Membuat sayatan untuk memasukkan pipa kecil ke perut
Memasukkan gas karbon dioksida ke dalam perut agar dokter bedah bisa melihat lebih jelas bagian dalam perut dan bekerja lebih leluasa.
Memasukkan kamera melalui sayatan tersebut untuk menampilkan citra di layar secara langsung
(Bergantung pada tujuan pembedahan) Membuat 2 – 3 sayatan lagi untuk memasukkan alat lainnya.
Mengeluarkan alat dan menjahit sayatan atau menutupnya dengan plester bedah setelah menyelesaikan prosedur pembedahan
Saat Anda menjalani bedah terbuka, dokter bedah akan:
Membuat sayatan besar di perut untuk menjalankan prosedur ini
Mengeluarkan alat dan menjahit sayatan atau menutupnya dengan plester bedah setelah menyelesaikan prosedur pembedahan
Perawatan dan pemulihan setelah bedah kolorektal
Jika menjalani bedah kolorektal mayor, Anda perlu dirawat inap selama 4 – 7 hari. Ketentuan ini berlaku bagi pasien yang menjalani bedah terbuka maupun bedah invasif minimal.
Pada masa pemulihan setelah pembedahan, Anda mungkin merasa sedikit nyeri di area sayatan. Dokter akan meresepkan pereda nyeri untuk meredakan rasa sakit tersebut.
Selain itu, Anda mungkin juga merasakan nyeri di bahu atau kembung akibat gas karbon dioksida yang dimasukkan untuk menggembungkan bagian perut. Gejala ini biasanya hilang setelah beberapa hari.
Mengapa memilih Gleneagles Hospital?
Dalam praktiknya selama lebih dari 60 tahun di Singapura, Gleneagles Hospital telah memberikan layanan kesehatan tepercaya dengan berfokus pada kebutuhan pasien. Kami memadukan keahlian kami dengan teknologi sehingga Anda bisa mendapatkan perawatan dan penanganan yang dibutuhkan untuk meredakan gejala dan memulihkan kesehatan usus Anda.
Percayakan kesehatan Anda kepada spesialis kami dan kami akan memprioritaskan kebutuhan Anda. Tersedia fasilitas modern dengan metode perawatan lengkap secara terpadu untuk membantu memulihkan kondisi pasca-operasi.
Dokter bedah umum kami
Tim dokter bedah umum Gleneagles Hospital berkolaborasi dengan tim tenaga medis profesional dari berbagai disiplin ilmu. Kami akan mendiagnosis dan menilai kebutuhan Anda akan bedah kolorektal serta membantu memulihkan kesehatan Anda.
Pria
Wanita
Please check with your insurance provider for more information, and for their most up-to-date list of panel doctors.
^Specialists may qualify to be on the Extended Panel (EP). You may enjoy selected panel benefits depending on your policy and riders.
Kanker payudara adalah kanker No. 1 yang ditemukan pada wanita di Singapura, menyumbang 29,4% dari semua kanker wanita. Ketahui cara menurunkan risiko Anda.
Penyakit usus buntu dapat menyerang pada semua usia dan gejalanya dapat menyerupai kondisi kesehatan lainnya. Berikut adalah 8 tanda penyakit usus buntu yang dapat Anda waspadai.
Jika fibroid rahim menyebabkan Anda merasa tidak nyaman dan Anda ingin hamil di masa mendatang, bicarakan dengan dokter Anda mengenai kemungkinan menjalani miomektomi.
Sebagian besar bentuk kanker payudara tidak memerlukan pengangkatan payudara secara keseluruhan. Lumpektomi akan mempertahankan payudara, sekaligus mengangkat kankernya.