Apa itu radioterapi?
Radioterapi, atau terapi radiasi, adalah salah satu bentuk pengobatan kanker dengan radiasi yang diarahkan ke satu titik untuk mengecilkan tumor atau membunuh sel kanker. Radioterapi sering kali menggunakan sinar X, tetapi juga dapat menggunakan proton atau jenis energi lain, seperti sinar gamma.
Radioterapi, kemoterapi, dan bedah adalah 3 pendekatan paling umum untuk mengobati kanker. Ketiganya sering digunakan bersama, seperti pada kemo-radiasi serentak atau secara berurutan, misalnya radioterapi kemudian bedah.
Cara kerjanya
Terapi radiasi membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel dengan menghancurkan DNA-nya. Setelah materi genetik rusak, sel kanker akan berhenti membelah diri dan mulai mati.
Efek terapi radiasi bekerja secara bertahap. Sel kanker mungkin perlu dikenai radiasi selama beberapa hari atau minggu hingga akhirnya hancur. Setelah radioterapi berakhir, sel kanker akan terus mati selama beberapa minggu atau bulan.
Jenis-jenis radioterapi
Ada 2 jenis utama terapi radiasi:
Terapi radiasi pancaran eksternal
Pada terapi radiasi pancaran eksternal, mesin memancarkan radiasi pada kanker tanpa menyentuh tubuh. Mesin akan berputar mengelilingi Anda dan mengarahkan sinar ke bagian tubuh tertentu dari berbagai sudut.
Terapi radiasi pancaran eksternal meliputi:
Terapi radiasi internal
Pada terapi radiasi internal, sumber radiasi dimasukkan ke dalam tubuh Anda. Sumber radiasi dapat berupa:
- Bahan padat. Jenis radioterapi ini dikenal sebagai brakiterapi. Pada brakiterapi, pelet atau bibit radioaktif kecil ditanamkan di dekat tumor di tubuh Anda. Tindakan ini memungkinkan pemberian radiasi dengan dosis lebih tinggi ke area tubuh tertentu.
- Cairan. Berbeda dengan radioterapi sinar eksternal dan brakiterapi yang dipusatkan untuk mengobati area tertentu, terapi ini bersifat sistemik yang memengaruhi seluruh tubuh Anda. Sumber cairan mengalir di aliran darah ke jaringan di seluruh tubuh Anda untuk mencari dan membunuh sel kanker. Sumber cairan mungkin harus diberikan secara oral atau melalui slang infus atau suntikan.
Dokter akan merekomendasikan jenis radioterapi yang cocok untuk pengobatan Anda berdasarkan berbagai faktor, antara lain:
- Jenis kanker
- Ukuran tumor
- Lokasi tumor, termasuk jaraknya dengan jaringan yang sensitif terhadap radiasi.
- Kesehatan Anda secara umum dan riwayat medis Anda
- Jenis pengobatan kanker lain yang mungkin akan Anda jalani
- Faktor lain, seperti usia dan kondisi medis lainnya
Perbedaan antara radioterapi dan opsi pengobatan lainnya
Apa perbedaan antara radioterapi dan kemoterapi?
Radioterapi menggunakan partikel atau gelombang berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker, sedangkan kemoterapi menggunakan obat-obatan keras untuk mengobati kanker. Kemoterapi adalah pengobatan sistemik karena obat-obatan yang digunakan menyebar ke seluruh tubuh, sedangkan radioterapi biasanya terpusat pada area tubuh tertentu.
Apa perbedaan antara bedah radio dan radioterapi?
Perbedaan antara bedah radio dan radioterapi terletak pada intensitas dan durasi terapi radiasi.
Pada bedah radiasi stereotaktis, radiasi diberikan dengan intensitas yang sangat tinggi, dalam satu dosis, ke area yang kecil.
Pada radioterapi stereotaktis, radiasi diberikan pada waktu yang berbeda, dengan intensitas yang lebih rendah ke area yang lebih luas. Cara ini memungkinkan jaringan sehat untuk pulih hingga sesi terapi berikutnya dimulai.
Apa perbedaan antara radioterapi dan terapi proton?
Terapi proton adalah jenis radioterapi yang lebih baru dengan menggunakan sumber energi yang berbeda. Jika radioterapi umumnya menggunakan sinar X, terapi proton menggunakan energi dari partikel bermuatan positif (proton) untuk membunuh sel kanker.
Mengapa Anda memerlukan radioterapi?
Radioterapi digunakan untuk:
- Mengecilkan tumor agar mudah diangkat melalui bedah, atau meringankan gejala pada perawatan paliatif.
- Menghancurkan sel kanker yang tidak berhasil diangkat dengan pembedahan.
- Mengurangi potensi kambuhnya kanker.
Apa saja risiko dan komplikasi radioterapi?
Radiasi tidak hanya menghancurkan sel kanker, tetapi juga merusak sel sehat. Teknik radioterapi terbaru seperti terapi radiasi konformal 3D dapat mengurangi risiko ini dengan meningkatkan akurasi sinar dalam menyasar tumor.
Namun, sel sehat masih akan mengalami kerusakan dan efek samping dari kerusakan tersebut. Efek samping bergantung pada area tubuh yang terpapar radiasi dan dosis radiasi yang digunakan.
Di bawah ini adalah beberapa efek samping pada berbagai bagian tubuh yang terpapar radiasi.
Semua bagian tubuh:
- Kelelahan
- Rambut rontok sementara atau permanen
- Perubahan pada kulit
Abdomen:
- Diare
- Mual dan muntah
- Perubahan kandung kemih dan saluran kemih
Otak:
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
Payudara:
Dada:
- Batuk
- Kesulitan bernapas
- Kesulitan menelan
Kepala dan leher:
- Perubahan pada mulut dan indra pengecap
- Kesulitan menelan
- Kelenjar tiroid kurang aktif
Panggul dan rektum:
- Iritasi kandung kemih
- Diare
- Masalah kesuburan dan seksual
- Masalah saluran kemih
Sebagian besar efek samping dapat diatasi dan akan mereda setelah pengobatan Anda berakhir.
Ada batas dosis seumur hidup untuk jumlah radiasi yang dapat diberikan pada area tubuh sepanjang hidup Anda. Dokter akan menghitungnya jika merekomendasikan radioterapi. Namun, jika satu area tubuh telah mencapai batas, area lain mungkin masih dapat diberikan radioterapi jika 2 area tersebut berjauhan.
Apa yang perlu dipersiapkan untuk menjalani radioterapi?
Sebelum menjalani terapi radiasi pancaran eksternal, Anda akan menjalani pemindaian pencitraan, seperti CT scan, untuk memetakan area tubuh yang akan diterapi.
Selain itu, dokter juga akan melakukan simulasi. Simulasi radiasi memungkinkan dokter untuk:
- Menentukan posisi Anda selama terapi agar Anda dapat berbaring diam dengan nyaman.
- Membuat tanda di tubuh Anda untuk mengarahkan sinar, menggunakan penanda sementara atau tato kecil permanen.
Jika Anda akan menjalani brakiterapi, selain pemindaian pencitraan, Anda juga harus berpuasa sebelum prosedur atau mengonsumsi enema untuk mengondisikan usus.
Seperti apa proses radioterapi?
Pada terapi radiasi pancaran eksternal, tiap terapi biasanya diberikan secara rawat jalan.
Estimasi durasi
Tiap sesi berlangsung selama 10–30 menit.
Sebelum prosedur
Anda akan diminta berbaring nyaman dalam posisi yang telah ditentukan, dengan bantal untuk menyangga tubuh.
Selama prosedur
Mesin, biasanya akselerator linier, akan berputar mengelilingi Anda dan mengarahkan sinar berenergi tinggi dengan dosis yang tepat ke tubuh Anda. Anda harus berbaring diam dan akan diminta untuk menahan napas sesaat selama terapi.
Pada brakiterapi, Anda akan menjalani prosedur untuk menanamkan sumber radioaktif di tubuh Anda, yang nantinya akan diambil kembali. Tubuh Anda akan memancarkan radioaktif saat implan tersebut tertanam di tubuh Anda. Anda mungkin harus dirawat inap agar tidak memaparkan radiasi ke orang di sekeliling Anda, tergantung jenis terapinya.
Perawatan dan pemulihan setelah radioterapi
Anda perlu merawat diri selama terapi radiasi. Banyak pasien yang merasakan kelelahan dan kulit sensitif di lokasi yang terpapar radiasi. Berikut beberapa cara untuk merawat diri setelah tiap sesi:
- Makan makanan bernutrisi seimbang. Terapi radiasi dapat menyebabkan kesulitan makan atau menelan, terutama jika Anda merasa mual. Tubuh Anda memerlukan energi ekstra untuk pulih dari radioterapi. Rencanakan pola makan Anda dengan cermat untuk memastikan kecukupan gizi, kalori, dan protein.
- Minum banyak air karena terapi ini dapat membuat Anda rentan mengalami dehidrasi.
- Istirahat cukup karena terapi ini kemungkinan akan membuat Anda merasa lebih lelah atau lemah.
- Rawat kulit Anda, misalnya dengan melindungi kulit yang diterapi dari sinar matahari langsung dan memakai losion yang telah disetujui oleh dokter Anda.
- Dapatkan dukungan emosional dari sekeliling Anda. Pengobatan kanker dapat menguras emosi dan fisik. Dapatkan dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok dukungan agar Anda dapat berfokus pada pemulihan diri.