Rinitis alergi atau hay fever adalah peradangan di rongga hidung akibat reaksi tubuh terhadap alergen dari lingkungan di udara. Gangguan ini umum terjadi terutama pada anak-anak dan remaja. Gejalanya antara lain hidung meler, postnasal drip (lendir dari hidung yang mengalir ke bagian belakang tenggorokan), bersin-bersin, dan hidung gatal.
Jika tidak ditangani, rinitis alergi dapat menyebabkan:
Gangguan tidur
Penurunan konsentrasi
Lelah yang makin intens
Rasa kantuk pada siang hari
Apa saja gejala rinitis alergi?
Gejala umum rinitis alergi antara lain:
Hidung tersumbat
Batuk akibat postnasal drip
Hidung meler disertai cairan bening
Mendengkur dan mulut kering saat tidur
Mendadak bersin berkali-kali, khususnya pada pagi hari
Mata gatal atau berair
Setiap orang memiliki reaksi berbeda-beda terhadap alergen. Ada yang sangat sering mengalami gejala tersebut, sementara lainnya kadang mengalami gejala yang sangat ringan.
Apa penyebab rinitis alergi?
Rinitis alergi disebabkan oleh alergen dari lingkungan yang dapat muncul sepanjang tahun atau pada musim tertentu.
Rinitis alergi perenial
Atau, rinitis alergi yang terjadi sepanjang tahun. Penyebabnya:
Asap rokok
Alergi tungau debu di rumah. Alergi ini merupakan penyebab rinitis alergi paling umum di Singapura.
Alergen dari dalam ruangan lainnya. Misalnya, jamur dan bulu binatang.
Rinitis alergi musiman
Atau, rinitis alergi yang muncul selama musim tertentu. Penyebabnya:
Kabut. Selama musim kabut, gejala Anda mungkin akan memburuk akibat partikel iritan di udara.
Alergi serbuk sari. Dikenal juga sebagai hay fever, gangguan ini lebih umum terjadi di negara beriklim sedang.
Apa saja faktor risiko rinitis alergi?
Anda mungkin lebih berisiko terserang rinitis alergi jika:
Memiliki anggota keluarga terdekat dengan riwayat alergi atau asma
Sering terpapar alergen, seperti asap rokok, jamur, bahan kimia, bulu binatang, atau tungau debu di rumah.
Apa saja komplikasi dan penyakit terkait rinitis alergi?
Potensi komplikasinya antara lain:
Penurunan kualitas hidup. Gejala yang muncul dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas.
Gangguan tidur. Lebih sulit tertidur atau mudah terbangun sehingga menyebabkan kelelahan.
Memburuknya gejala asma. Gejala ini meliputi batuk atau mengi.
Sinusitis. Infeksi atau peradangan pada membran yang melapisi sinus akibat penyumbatan sinus yang berkepanjangan.
Infeksi telinga bagian tengah. Alergi dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar saluran eustachius, yaitu organ penghubung bagian belakang hidung dan telinga tengah. Pembengkakan saluran eustachius dapat menyumbat drainase ruang udara di telinga bagian tengah sehingga menimbulkan penumpukan cairan. Akibatnya, infeksi dapat terjadi di telinga bagian tengah.
Bagaimana cara mencegah rinitis alergi?
Cara terbaik untuk menghindari rinitis alergi adalah dengan mengurangi paparan terhadap alergen pemicu gejala.
Jika dokter sudah meresepkan obat alergi, minum obat tersebut sebelum Anda terpapar alergen, sesuai anjuran dokter.