Pinggul merupakan organ yang berbentuk sendi peluru. Pada pinggul normal, kepala tulang paha (femur) masuk ke dalam mangkuk sendi (asetabulum), yang merupakan salah satu bagian tulang panggul.
Dislokasi pinggul adalah kondisi yang tidak umum terjadi dan biasanya diakibatkan benturan keras. Benturan ini membuat tulang paha terlepas dari sendi pinggul dan dikenal sebagai dislokasi pinggul traumatik. Tulang paha yang tidak sepenuhnya lepas dari sendi disebut subluksasi pinggul atau dislokasi parsial.
Ada juga jenis lain dislokasi pinggul, yaitu dislokasi pinggul bawaan atau displasia pinggul, yaitu kondisi anak terlahir dengan sendi pinggul yang tidak stabil.
Catatan: Dislokasi pinggul traumatik merupakan kondisi darurat medis. Jangan menggerakkan penderitanya. Segera cari bantuan medis.
Jenis dislokasi pinggul
Dislokasi pinggul dapat terjadi dalam 2 posisi:
Dislokasi posterior, tulang paha keluar ke belakang sendi. Kondisi ini mengakibatkan kaki bagian bawah terkunci dengan posisi lutut dan kaki terputar ke sisi dalam. Ini merupakan kasus dislokasi pinggul yang paling kerap terjadi.
Dislokasi anterior, tulang paha keluar ke depan sendi. Pinggul sedikit melekuk dan tungkai terputar ke sisi luar tubuh.
Apa gejala dislokasi pinggul?
Dislokasi pinggul menyebabkan:
Nyeri pada pangkal paha
Nyeri saat pinggul digerakkan
Kesulitan berdiri dan berjalan
Gejala lain yang mungkin timbul adalah:
Pinggul tidak dapat digerakkan
Kaki yang sendinya lepas tidak kuat menopang beban
Kelainan bentuk pinggul atau kaki yang terdampak tampak lebih pendek
Area pangkal paha memar atau bengkak
Apa penyebab dislokasi pinggul?
Dislokasi pinggul dapat disebabkan oleh benturan keras, misalnya kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh dari ketinggian yang membuat kepala tulang paha terbentur dan keluar dari mangkuk sendinya. Kondisi ini juga disebut dislokasi pinggul traumatik.
Apa faktor risiko dislokasi pinggul?
Anda akan lebih rentan mengalami dislokasi pinggul jika:
Mengalami benturan keras dalam kecelakaan hebat, misalnya kecelakaan kendaraan bermotor.
Berolahraga sarat hentakan (high impact), misalnya ski.
Apa komplikasi dan penyakit yang timbul berkaitan dengan dislokasi pinggul?
Dislokasi pinggul dapat menimbulkan dampak jangka panjang, terutama ketika disertai patah tulang:
Skiatika. Terdapat saraf yang membentang dari bagian bawah punggung hingga kaki bagian belakang. Pada bagian dislokasi pinggul, saraf ini dapat tertarik dan cedera sehingga membuat kaki bagian bawah lemah.
Osteonekrosis, atau nekrosis avaskular. Ketika dislokasi panggul, tulang paha yang keluar dari mangkuk sendinya dapat merobek pembuluh darah dan saraf. Saat aliran darah ke pangkal femur (kepala tulang paha) terganggu, pangkal femur bisa mati. Kondisi yang menyakitkan ini dapat menyebabkan kepala sendi rusak dan radang sendi.
Radang sendi. Tulang rawan yang melindungi tulang dapat rusak ketika dislokasi pinggul. Kondisi ini meningkatkan risiko timbulnya radang sendi. Radang sendi dapat menyebabkan nyeri pinggul dan kesulitan berjalan. Akibatnya, mungkin diperlukan penggantian pinggul total.
Dislokasi pinggul berulang. Jika tidak ditangani hingga benar-benar pulih, dislokasi ini bisa menjadi lebih parah.
Dr Lim Yi-Jia, ahli bedah ortopedi dan mantan kepala dokter turnamen untuk atlet Asosiasi Tenis Wanita (WTA), berbagi kiat tentang cara melindungi anak-anak Anda yang berolahraga dari cedera.
Anak Anda mungkin memiliki telapak kaki datar saat balita, tetapi seiring pertumbuhannya, kaki mereka seharusnya memiliki lengkungan yang normal. Jika hal ini tidak terjadi, apa yang harus Anda lakukan?
Kecelakaan dan cedera pada masa kanak-kanak merupakan bagian dari pertumbuhan anak, namun berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk meminimalkannya.