Yap Wei Ming Louis
Dietitian, Service Clinic
Sumber: Shutterstock
Dietitian, Service Clinic
Protein membantu sel-sel tubuh melakukan aktivitas sehari-hari dan memastikan otot, organ, dan tulang berfungsi secara normal. Protein juga membantu membuat hormon dan enzim, serta menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Tubuh Anda hanya membutuhkan sedikit protein agar dapat berfungsi dengan baik. Mengkonsumsi protein ekstra mungkin tidak bermanfaat bagi tubuh Anda. Kelebihan protein, jika tidak digunakan secara efisien oleh tubuh, dapat membebani metabolisme tulang, ginjal, dan hati, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Tunjangan Diet yang Disarankan (Recommended Dietary Allowances/RDA) adalah tingkat nutrisi harian minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hampir semua individu sehat dalam kelompok usia dan jenis kelamin tertentu. AKG protein di Singapura adalah 68 gram untuk pria (dewasa) dan 58 gram untuk wanita (dewasa). Mengikuti RDA mungkin cukup untuk mencegah defisiensi, tetapi jumlah protein harian yang optimal untuk individu tergantung pada usia, tingkat aktivitas, massa otot, total diet, dan kondisi kesehatan saat ini.
Asupan protein seseorang bervariasi pada berbagai tahap kehidupan dan tergantung pada status kesehatannya. Individu yang mungkin membutuhkan suplemen protein termasuk individu yang menderita malnutrisi, lansia, mereka yang tidak dapat mengunyah atau menelan, penderita sarkopenia, dan ibu hamil atau ibu yang sedang menyusui.
Meskipun protein sangat penting untuk kesehatan normal, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan. Mengurangi protein dianjurkan untuk orang dengan masalah ginjal yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit ginjal kronis dan batu ginjal. Penelitian juga melaporkan bahwa mengikuti diet rendah protein dapat membantu pasien dengan kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes (nefropati diabetik).
Diet rendah protein seumur hidup adalah pengobatan utama bagi individu dengan kelainan protein yang diwariskan seperti Fenilketonuria dan Homosistinuria. Akibat gangguan ini, enzim yang diperlukan untuk memecah asam amino, "bahan penyusun" protein, sering kali kurang. Hal ini menyebabkan asam amino menumpuk di dalam darah dan otak penderita, yang dapat mengakibatkan konsekuensi yang parah, seperti kerusakan otak.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ahli diet Anda sebelum memulai diet tinggi protein, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Kita semua membutuhkan jumlah protein yang berbeda-beda dan banyak faktor yang dapat memengaruhi kebutuhan masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencapai keseimbangan nutrisi yang tepat dalam makanan kita, dan menjalani gaya hidup aktif dengan olahraga teratur.