Angiogram jantung atau arteriogram jantung adalah pemeriksaan rontgen khusus, yaitu dengan menyuntikkan pewarna radiopaque yang dapat memantulkan sinar rontgen ke arteri koroner jantung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi penyumbatan pada arteri koroner, yang mungkin diakibatkan plak (penumpukan lemak).
Prosedur ini dapat digunakan untuk menentukan:
Seberapa parah penyumbatan arteri yang ada.
Perlu tidaknya dilakukan penanganan lanjutan, seperti angioplasti, bedah bypass jantung,, atau pemberian obat-obatan.
Cara kerjanya
Angiogram jantung merupakan salah satu prosedur kateterisasi jantung paling sederhana. Anatomi pembuluh jantung dan arteri umumnya tidak tampak melalui pencitraan rontgen.
Oleh karena itu, pada prosedur angiogram, kateter dimasukkan melalui pembuluh arteri di pergelangan tangan atau pangkal paha sampai mencapai arteri koroner di jantung. Pewarna khusus yang dapat tertangkap pencitraan rontgen disuntikkan melalui kateter tersebut. Dengan pewarna tersebut, dokter dapat mengambil foto rontgen anatomi jantung untuk mendeteksi penyumbatan pada arteri koroner sekaligus intensitasnya.
Mengapa angiogram jantung diperlukan?
Dokter mungkin meminta prosedur ini dilakukan guna:
Menentukan penanganan yang paling tepat untuk kondisi yang Anda alami dengan mendeteksi penyempitan (stenosis) atau penyumbatan pada arteri koroner (penyakit jantung koroner) atau untuk mendeteksi penyakit jantung lainnya.
Memetakan jalur untuk angioplasti jantung (pembalonan) sebelum prosedur dilakukan.
Memeriksa apakah cangkok pembuluh darah (graft) masih lancar mengalirkan darah pasca-bedah bypass jantung (bedah jantung terbuka).
Apa saja risiko dan komplikasi angiogram jantung?
Ada sejumlah risiko yang timbul dari suatu prosedur invasif atau prosedur invasif minimal seperti ini. Prosedur angiogram jantung sendiri umum dilakukan dan komplikasinya sedikit. Kurang dari 3% saja pasien yang mengalaminya.
Komplikasi yang dapat terjadi:
Infeksi
Reaksi alergi terhadap bahan pewarna
Perdarahan pada area jalur masuk kateter
Emboli udara, yaitu masuknya udara ke aliran darah, yang membahayakan
Risiko terjadinya komplikasi lebih tinggi untuk pasien yang:
Berusia di atas 70 tahun
Memiliki kondisi kesehatan lainnya, misalnya diabetes, pengerasan pembuluh arteri, dan gagal ginjal
Seperti apa persiapan sebelum prosedur angiogram jantung?
Dokter akan bertanya tentang riwayat medis Anda sebelum prosedur dilakukan. Sampaikan kepada dokter jika Anda:
Tengah mengonsumsi suatu obat. Konsumsi obat-obatan tertentu mungkin perlu dihentikan atau dikurangi.
Mengidapdiabetes. Dokter akan memberi rekomendasi terkait makanan dan insulin yang Anda konsumsi sebelum prosedur dijalankan. Biasanya, setelah tengah malam sebelum hari pemeriksaan, Anda tidak boleh mengonsumsi apa pun.
Memiliki kondisi pemicu penggumpalan darah atau reaksi alergi terhadap yodium, kerang-kerangan (misalnya kepiting dan udang), atau media kontras rontgen.
Seperti apa proses angiogram jantung?
Angiogram atau arteriogram jantung menjadi cara efektif untuk mendeteksi secara akurat penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner dan kondisi abnormal lainnya. Hasil dari prosedur ini akan digunakan dokter dalam menentukan prosedur penanganan yang paling tepat.
Sebelum prosedur
Anda akan ditempatkan di ruang khusus di rumah sakit pada hari dilangsungkannya prosedur. Sebelum Anda menjalani prosedur:
Dokter atau perawat akan memberikan penjelasan tentang alur prosedur.
Anda diminta menandatangani surat persetujuan tertulis sebelum prosedur dilaksanakan.
Sebuah jarum atau tabung plastik kecil lalu akan dimasukkan ke pembuluh darah di lengan Anda. Melalui cara ini, tubuh akan mendapatkan cairan dan obat yang diperlukan selama prosedur berlangsung.
Selama prosedur
Anda mungkin akan diberi obat penenang. Anda lalu diminta berbaring di atas meja berbantalan keras di dekat alat rontgen dan berbagai alat lainnya.
Dokter akan:
Membius suatu area di pangkal paha atau lengan Anda
Memasukkan selang tipis (kateter) ke dalam pembuluh arteri dan mendorongnya hingga sampai ke jantung. Kateter tersebut akan melewati aorta lalu mencapai pembuluh darah yang menempel di permukaan jantung, yang disebut arteri koroner. Dokter mungkin juga akan memasukkan kateter ke dalam jantung untuk memeriksa fungsi katup jantung, lalu ke ruang-ruang jantung untuk memeriksa gerakan memompa otot jantung.
Menyuntikkan cairan khusus (media kontras) melalui kateter agar citra arteri dapat tertangkap oleh alat rontgen dengan baik. Berkurangnya pasokan darah berarti dianggap sebagai penyempitan atau konstriksi pembuluh darah.
Mengambil beberapa foto rontgen saat cairan berhasil masuk ke arteri. Anda juga bisa melihat langsung citra rontgen yang diambil di layar.
Meminta Anda menahan napas atau batuk
Mempelajari foto rontgen untuk mengenali gangguan yang ada pada arteri koroner Anda.
Selama berlangsungnya prosedur, Anda mungkin merasakan sensasi berikut:
Tekanan ringan saat kateter dimasukkan
Nyeri di dada atau rasa tidak nyaman saat cairan masuk
Rasa menggelenyar dan hangat saat cairan masuk
Rasa ingin buang air kecil
Sesak napas
Mual
Setelah prosedur
Kateter akan dikeluarkan. Agar tidak terjadi perdarahan dalam, petugas akan menekan langsung area jalur masuk kateter atau mengenakan alat penekan khusus di pergelangan tangan Anda. Penekanan ini berlangsung sekitar 15–30 menit. Setelahnya, perban akan dipasang.
Anda akan dibawa kembali ke kamar Anda. Pada saat ini, Anda mungkin akan mulai merasakan nyeri di area bekas jalur masuk kateter atau jika berbaring. Anda akan diminta tetap berbaring tanpa banyak bergerak selama beberapa jam.
Catatan:
Jika ingin batuk atau bersin, tekan perlahan area bekas jalur masuk kateter dengan jari.
Jika ada bercak merah menyala seperti darah di perban, segera beri tahu perawat. Beri tahu juga perawat jika lengan atau kaki terasa dingin, mati rasa, atau nyeri.
Perawatan dan pemulihan setelah angiogram jantung
Setelah sampai di rumah, Anda mungkin mengalami gejala atau merasakan sensasi berikut di sekitar jalur masuk kateter:
Perdarahan, pembengkakan, mati rasa, atau rasa kesemutan
Memar ringan dan benjolan
Nyeri tekan
Gejala-gejala di atas wajar terjadi dan akan hilang dalam 2–3 minggu. Selama fase ini, sebaiknya:
Mandi dan menjalani berbagai aktivitas seperti biasanya.
Hindari mengangkat benda berat atau melakukan kegiatan olahraga berat selama beberapa hari setelah prosedur.
Pertanyaan umum
J: Spesialis radiologi atau jantung, yang memiliki keahlian khusus untuk menginterpretasi hasil pemeriksaan radiologi, akan menganalisis foto rontgen lalu menyampaikan hasil interpretasi resmi kepada dokter Anda.
Dokter akan menguraikan hasil interpretasi tersebut kepada Anda saat sesi konsultasi. Jika ada pertanyaan tentang pemeriksaan atau hasilnya, jangan sungkan untuk menyampaikannya kepada dokter.
J: Tidak. Prosedur angiogram dengan CT scan seharusnya tanpa rasa sakit.
Saat media kontras masuk ke dalam tubuh, Anda mungkin akan merasakan sensasi hangat.
J:Angiogram jantung secara umum aman, tetapi risiko timbul komplikasi dari prosedur ini lebih tinggi untuk pasien berusia lanjut.
Meski demikian, manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya. Melalui pemeriksaan dan identifikasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh arteri, dokter dapat merekomendasikan perawatan yang tepat dan membantu mencapai hasil pengobatan yang lebih baik.
J: Dokter mungkin akan merekomendasikan angiogram jika Anda mengalami gejala penyakit jantung koroner. Dengan angiogram, dokter dapat menentukan apakah terdapat pembuluh darah yang tersumbat, pecah, atau abnormal.
Dengan mengidentifikasi akar dan intensitas gangguan kesehatan tersebut, dokter dapat menentukan prosedur perawatan yang paling tepat.
J: Ya. Prosedur angiogram dan angioplasti dapat dijalankan secara bersamaan. Sesuai kondisi yang ada, dokter akan:
Menjalankan angiogram terlebih dahulu untuk memeriksa arteri dan menentukan lokasi penyumbatan.
Melanjutkan prosedur tersebut dengan angioplasti.
J: Jika Anda tidak memiliki penyakit yang berat, prosedur ini dapat memberikan hasil yang cukup detail bagi dokter dalam mengambil keputusan yang tingkat akurasinya 95–99%.
J: Sekitar 1–3% pasien yang menjalani prosedur angiogram berpotensi mengalami perubahan fungsi ginjal. Kondisi ini umumnya disebabkan pewarna kontras yang digunakan dalam prosedur tersebut untuk memperjelas wujud sumbatan pembuluh darah.
Gangguan ginjal ini disebut nefropati akibat bahan kontras (contrast-induced nephropathy/CIN) Yang paling berisiko mengalami kondisi tersebut mencakup pasien yang:
Lanjut usia
Mengidap penyakit ginjal kronis (CKD)
Mengidap diabetes (berlaku terutama bagi pasien yang menderita CKD)
Gleneagles Hospital memiliki tim spesialis jantung dan spesialis bedah kardiotorasik yang terkenal di wilayah Singapura dan sekitarnya berkat keahliannya menangani gangguan jantung. kompleks.
Tim spesialis jantung kami juga didukung spesialis radiologi sehingga siap mendampingi di tiap tahap prosedur angiogram jantung Anda.