Kaki O adalah kondisi ketika kedua tungkai melengkung ke luar sehingga terdapat celah yang lebar antara kedua lutut saat berdiri.
Kaki O biasa terjadi pada bayi berusia 12 – 18 bulan pada salah satu atau kedua lutut. Umumnya, kaki O akan membaik dengan sendirinya ketika anak mencapai usia 3 atau 4 tahun.
Kaki O terbilang tidak berbahaya dan biasanya tidak membutuhkan penanganan karena tidak menyebabkan nyeri atau mengganggu kemampuan anak untuk merangkak, berjalan, atau berlari.
Kapan harus mencari penanganan medis untuk kondisi ini?
Umumnya, anak kecil tidak akan mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman akibat kaki O. Namun jika tak kunjung membaik dengan sendirinya, kaki O dapat menimbulkan gejala berikut:
Terdapat celah yang lebar antara kedua lutut saat berdiri meski pergelangan kaki saling bersentuhan.
Celah antara kedua lutut tidak merapat atau justru melebar setelah usia 3 tahun.
Timbul nyeri lutut atau pinggul yang bukan akibat cedera.
Rentang gerak pinggul jadi terbatas.
Kesulitan berjalan kaki atau duduk.
Lutut tidak stabil.
Apa penyebab kaki O?
Kaki O pada bayi terjadi saat kaki bayi sedikit terpelintir dalam rahim yang sempit.
Penyebab lainnya, yaitu:
Penyakit Blount: Kondisi ini mengganggu pertumbuhan tulang kering di bawah lutut dan membengkokkannya. Ketika anak mulai belajar berjalan, penyakit ini akan memperparah kondisi kaki O. Dalam jangka panjang, kondisi ini juga bisa menyebabkan masalah sendi lutut.
Displasia tulang: Istilah umum ini digunakan untuk menyebut berbagai kondisi gangguan tulang dan pertumbuhan tulang rawan yang menyebabkan kelainan pada bentuk atau ukuran tulang.
Kekerdilan: Sebagian besar kasus kekerdilan disebabkan oleh akondroplasia, yaitu gangguan pertumbuhan tulang yang dapat menyebabkan kaki O.
Infeksi atau cedera: Riwayat infeksi, cedera, atau penanganan patah tulang yang tidak optimal dapat menghambat pertumbuhan normal tulang kaki dan perkembangannya.
Penyakit Paget: Penyakit Paget adalah penyakit metabolik yang umum terjadi pada lansia. Penyakit ini memengaruhi proses regenerasi tulang. Tulang yang teregenerasi pada penderita penyakit ini lebih lemah sehingga tungkainya menjadi bengkok.
Rakitis: Rakitis terjadi akibat defisiensi vitamin D yang berkepanjangan, padahal vitamin ini penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang yang sehat. Kondisi ini menyebabkan tulang menjadi lemah dan membuat tungkai tampak bengkok.
Apa saja faktor risiko kaki O?
Faktor risiko berikut ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kaki O.
Obesitas pada anak menimbulkan beban dan tekanan besar pada sendi sehingga menyebabkan, misalnya penyakit Blount dan radang sendi.
Berlatih berjalan terlalu dini (sebelum usia 11 bulan) dapat meningkatkan risiko penyakit Blount dan kaki O.
Adanya penderita kaki O lainnya dalam keluarga mengindikasikan kecenderungan genetik terhadap kaki O, termasuk kondisi degeneratif, seperti osteoartritis.
Dr Lim Yi-Jia, ahli bedah ortopedi dan mantan kepala dokter turnamen untuk atlet Asosiasi Tenis Wanita (WTA), berbagi kiat tentang cara melindungi anak-anak Anda yang berolahraga dari cedera.
Anak Anda mungkin memiliki telapak kaki datar saat balita, tetapi seiring pertumbuhannya, kaki mereka seharusnya memiliki lengkungan yang normal. Jika hal ini tidak terjadi, apa yang harus Anda lakukan?
Kecelakaan dan cedera pada masa kanak-kanak merupakan bagian dari pertumbuhan anak, namun berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk meminimalkannya.