Neuroblastoma - Diagnosis & Penanganan

Bagaimana cara mendiagnosis neuroblastoma?

Pemeriksaan berikut dapat digunakan untuk mendiagnosis neuroblastoma:

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk meninjau tanda-tanda eksternal neuroblastoma.
  • Tes darah dan urine. Untuk memeriksa nilai zat abnormal seperti zat kimia atau hormon yang berkaitan dengan neuroblastoma.
  • Tes pencitraan. Antara lain rontgen, ultrasonografi (USG), CT scan (pemindaian tomografi terkomputasi), dan MRI. Salah satu atau beberapa tes ini dapat dilakukan untuk memperoleh gambar dan menemukan benjolan yang diduga sebagai tumor. Pemindaian PET-CT dan MIBG lebih sering digunakan dibandingkan jenis pencitraan lain untuk neuroblastoma.
  • Pemindaian MIBG (meta-iodobenzylguanidine). Dilakukan dengan menyuntikkan zat kimia radioaktif yang aman ke pembuluh darah anak. Zat yang digunakan sangat spesifik untuk mengidentifikasi sel-sel neuroblastoma dan dapat menjangkau area tubuh yang terkena neuroblastoma.
  • Biopsi. Sampel jaringan diambil dari tumor anak dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis guna mengonfirmasi diagnosis neuroblastoma.
  • Biopsi sumsum tulang. Prosedur ini mungkin diperlukan jika dokter menduga kanker telah menyebar ke sumsum tulang (jaringan lunak seperti spons yang berada di bagian tengah sebagian besar tulang). Biopsi dilakukan dengan memasukkan jarum ke punggung bagian bawah atau tulang pinggul dan mengambil sumsum untuk dianalisis di laboratorium. Aspirasi dan biopsi sumsum tulang belakang hampir selalu diperlukan. Pada sebagian besar pasien, diagnosis patologi neuroblastoma dapat dibuat tanpa melalui biopsi tumor.

Bagaimana cara menangani neuroblastoma?

Bayi atau anak yang didiagnosis mengalami neuroblastoma akan menjalani serangkaian evaluasi sebelum dikategorikan ke dalam suatu kelompok risiko.

Berbagai kombinasi antara bedah, kemoterapi, transplantasi sel punca darah periferal, radioterapi dan terapi MIBG (meta-iodobenzylguanidine), serta imunoterapi, dapat direkomendasikan tergantung kelompok risiko pasien.

Neuroblastoma risiko rendah

  • Bedah
  • Kemoterapi

Neuroblastoma risiko tinggi

  • Bedah
  • Kemoterapi
  • Transplantasi sel punca
  • Terapi radiasi
  • Terapi MIBG
  • Imunoterapi

Kemoterapi sering kali menjadi penanganan pertama. Kemoterapi yang efektif akan meningkatkan hasil bedah berikutnya.

Bedah neuroblastoma biasanya sulit karena ada pembuluh darah utama yang biasanya terbungkus atau terjebak dalam tumor. Reseksi bedah lengkap berisiko mencederai pembuluh darah ini, yang menyebabkan kerusakan organ. Namun, dengan peningkatan teknik bedah dan pemahaman tentang karakteristik biologis neuroblastoma, pengangkatan tumor secara menyeluruh tetap dapat dilakukan dengan aman.

Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777