Apa itu bedah bariatrik?
Bedah bariatrik, dikenal juga sebagai bedah metabolik atau bedah penurunan berat badan, adalah intervensi bedah untuk mengatasi masalah obesitas.
Jenis bedah ini terbukti lebih efektif daripada perubahan gaya hidup, pola makan, dan intervensi medis dalam penanganan obesitas. Bedah ini mengubah beberapa bagian dari saluran gastrointestinal (pencernaan) guna menurunkan berat badan.
Jenis-jenis bedah bariatrik
Ada 4 jenis bedah bariatrik invasif minimal:
- Pita lambung yang dapat disesuaikan secara laparoskopi (LAGB), digunakan untuk menangani obesitas morbid. Bedah ini mengurangi ukuran lambung lewat pemasangan pita silikon di bagian ujung atas lambung. Anda akan merasa lebih cepat kenyang, mengurangi makan, dan akhirnya turun berat badan.
- Gastrektomi lengan dengan laparoskopi (LSG), digunakan untuk secara permanen mengurangi ukuran lambung hingga 25% dari ukuran semula sehingga bentuk lambung akan menyerupai tabung atau lengan baju.
- Laparoscopic roux-en-y gastric bypass (LRYGB), digunakan untuk mengurangi ukuran lambung dengan memotongnya sehingga ukurannya berkurang menjadi kantong kecil. Kantong lambung yang tinggal kecil ini akan ditempelkan langsung ke usus kecil sehingga memangkas jalur lambung dan bagian ujung atas usus kecil.
- Laparoscopic biliopancreatic diversion with duodenal switch, digunakan untuk mengurangi ukuran lambung sekitar 25% dari ukuran semula sehingga bentuknya menyerupai tabung atau lengan baju. Dalam prosedur ini, bagian tengah usus kecil dipotong dan bagian ujung akhirnya ditempelkan langsung ke usus dua belas jari. Lalu, bagian tengah usus kecil yang telah dipotong ditempelkan ke ujung akhir sehingga memangkas sebagian besar jalur usus kecil.
Mengapa bedah bariatrik diperlukan?
Bedah bariatrik efektif menurunkan berat badan dan membantu mengatasi berbagai gangguan terkait obesitas, seperti:
Pasien yang dapat menjalani bypass lambung harus memiliki indeks massa tubuh (BMI):
- Lebih dari 32,5 jika disertai gangguan terkait obesitas, seperti Diabetes tipe 2.
- Lebih dari 37,5.
Bedah penurunan berat badan dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang rentang hidup pasien. Prosedur ini juga dapat mencegah masalah kesehatan pada masa mendatang. Namun, pasien harus berkomitmen mengubah gaya hidupnya demi mendapatkan hasil maksimal dari bedah bariatrik.
Siapa saja yang tidak boleh menjalani bedah bariatrik?
Bedah bariatrik sebaiknya tidak dijalani oleh pasien yang menderita kelebihan berat badan ekstrem. Pasien harus memenuhi persyaratan medis tertentu sebelum dapat menjalani bedah penurunan berat badan.
Dokter akan menentukan:
- Apakah pasien merupakan kandidat yang tepat
- Prosedur yang tepat untuk pasien
Apa saja risiko dan komplikasi bedah bariatrik?
Umumnya, bedah bariatrik adalah prosedur yang aman. Sama seperti pembedahan besar lain, prosedur ini juga disertai beberapa risiko, misalnya:
- Infeksi
- Perdarahan hebat
- Reaksi simpang terhadap anestesi
- Penggumpalan darah dan trombosis vena dalam
- Kebocoran usus di sepanjang sambungan staples
- Masalah paru atau pernapasan
Tergantung jenis bedahnya, komplikasi jangka panjang bedah bariatrik dapat mencakup:
- Obstruksi usus
- Sindrom dumping, yang menyebabkan diare, mual, atau muntah
- Kekurangan vitamin dan nutrisi
- Batu empedu
- Hernia
- Tukak
Seiring berjalannya waktu, target penurunan berat badan mungkin tidak tercapai dan berat badan Anda bisa saja kembali ke semula. Penyebab umumnya adalah karena tidak mengikuti rekomendasi dokter atau tidak mengubah gaya hidup, termasuk menerapkan kebiasaan makan sehat dan latihan fisik rutin.
Apa yang perlu dipersiapkan untuk menjalani bedah bariatrik?
Jika pasien memenuhi persyaratan bedah bariatrik, dokter akan memberikan petunjuk untuk mempersiapkan diri sebelum menjalani prosedur.
Anda mungkin akan diminta:
- Menjalani pemeriksaan darah, rontgen, serta berbagai pemindaian dan pemeriksaan fisik
- Menghindari konsumsi makanan dan minuman tertentu
- Menghentikan konsumsi obat tertentu
- Mulai berolahraga rutin
- Berhenti merokok
Anda juga mungkin harus merencanakan pemulihan pascabedah dengan menyiapkan orang yang dapat membantu Anda di rumah, jika perlu.
Seperti apa proses bedah bariatrik?
Bedah bariatrik harus dipersiapkan matang-matang untuk memastikan keamanan dan keberhasilannya.
Estimasi durasi
Bedah bariatrik biasanya berlangsung beberapa jam.
Sebelum prosedur
Bedah bariatrik dilakukan pada lambung sehingga Anda wajib menjalani pola makan tertentu selama beberapa hari sebelum prosedur.
Sejak 2 hari sebelum pembedahan, Anda akan menjalani diet cairan bening guna mempersiapkan saluran pencernaan untuk pembedahan. Diet ini berfungsi mengosongkan lambung dan usus, tetapi Anda akan tetap terhidrasi.
Opsi makanan dan minuman yang diperbolehkan pada diet cairan bening antara lain:
- Air
- Kaldu
- Es teh
- Minuman isotonik
- Minuman tanpa gula
- Sup yang disaring dan tidak mengandung ampas
- Minuman protein, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya
Hindari semua makanan dan minuman yang mengandung gula, lemak, serta alkohol.
Sekitar siang hari sebelum hari pembedahan, pasien akan diminta mengonsumsi pencahar untuk membersihkan sistem pencernaan.
Mulai tengah malam sebelum pembedahan, pasien harus puasa makan dan minum. Pasien juga dilarang menelan air saat sedang menggosok gigi dan berkumur.
Selama prosedur
Semua bedah bariatrik dilakukan dengan anestesi umum. Artinya, Anda akan tertidur selama bedah dan tidak merasakan sakit.
Meskipun beberapa jenis bedah penurunan berat badan dilakukan dengan membuat sejumlah sayatan besar di perut, sebagian besar jenis bedah bariatrik dilakukan menggunakan laparoskop, yaitu alat kecil berbentuk tabung dan dipasangi kamera. Spesialis bedah akan membuat sayatan kecil pada perut dan memasukkan laparoskop untuk memantau dan menjalankan prosedur pada lambung.
Setelah prosedur
Pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan dan dipantau dengan saksama. Tergantung prosedur yang dijalani, pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Pasien tidak diperbolehkan untuk makan selama 1–2 hari setelah menjalani prosedur hingga lambung dan sistem pencernaannya pulih. Pasien hanya boleh mengonsumsi air.
Perawatan dan pemulihan setelah bedah bariatrik
Seusai bedah bariatrik, Anda perlu melakukan sejumlah perubahan gaya hidup berikut agar pemulihan berjalan lancar dan berat badan tidak naik.
Gizi
Tiga minggu setelah pembedahan, pasien hanya diperbolehkan mengonsumsi cairan dan makanan lunak. Pasien secara bertahap dapat kembali mengonsumsi makanan seperti biasa. Namun, pasien harus menjalani diet seimbang seumur hidupnya.
Selama masa pemulihan, pasien disarankan untuk:
- Makan perlahan dan mengunyah hingga makanan benar-benar halus.
- Mengonsumsi porsi kecil dalam sekali makan.
- Menghindari makanan yang dapat menyumbat pencernaan, misalnya roti tawar putih lunak.
- Mengonsumsi vitamin dan suplemen mineral.
Olahraga
Setelah pulih dari pembedahan, pasien perlu memulai rutinitas olahraga dan menjalaninya seumur hidup. Tujuannya adalah agar pasien dapat menurunkan berat badannya semaksimal mungkin setelah menjalani prosedur.
Berikut sejumlah aktivitas fisik berintensitas menengah hingga tinggi untuk meningkatkan detak jantung dan membakar lemak:
- Jalan cepat
- Berkebun atau membereskan rumah
- Berenang
- Bersepeda
Janji temu tindak lanjut rutin
Anda akan diminta datang untuk janji temu tindak lanjut rutin guna memantau kondisi kesehatan Anda, utamanya selama 2 tahun pertama. Selanjutnya, pasien cukup memeriksakan diri ke dokter umum setahun sekali.
Dalam sesi janji temu tindak lanjut, dokter mungkin akan meminta pasien untuk:
- Melakukan pemeriksaan darah untuk memantau kadar vitamin dan mineral
- Melakukan pemeriksaan kesehatan fisik
Dokter juga mungkin memberikan saran terkait pola makan dan latihan fisik. Pelajari selengkapnya tentang bedah bariatrik dan proses pemulihan pascabedah.
Kehamilan dan kontrasepsi
Umumnya, wanita dianjurkan menunda kehamilan selama 12–18 bulan terhitung setelah menjalani bedah bariatrik. Bedah penurunan berat badan dapat mengganggu kadar vitamin dan mineral dalam tubuh sehingga berbahaya bagi janin.
Anda akan diminta:
- Menggunakan kontrasepsi hingga dokter menyatakan kondisi pasien sudah aman untuk hamil. Lakukan konsultasi dengan dokter untuk menemukan jenis kontrasepsi terbaik karena tidak semua jenis kontrasepsi cocok untuk wanita yang baru saja menjalani bedah bariatrik.
- Berkonsultasi kepada dokter jika mengalami kehamilan dalam 12–18 bulan setelah bedah. Dokter akan memeriksa kadar vitamin dan mineral Anda serta merekomendasikan suplemen yang harus dikonsumsi.