Gangguan Tidur - Diagnosis & Penanganan

Bagaimana cara mendiagnosis gangguan tidur?

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu dan menanyakan gejala, gaya hidup, dan riwayat medis penderita.

Pasien mungkin juga diminta untuk menjalani berbagai pemeriksaan guna melacak aktivitas gelombang otak dan fungsi tubuh selama tidur:

  • Polisomnogram (PSG). Pemeriksaan ini berlangsung sepanjang malam dan bisa dilakukan di laboratorium tidur atau di rumah pasien. Pasien akan dihubungkan ke mesin khusus yang mencatat gelombang otak, kadar oksigen darah, pernapasan, detak jantung, dan gerakan mata serta anggota tubuh. Polisomnogram biasanya direkomendasikan untuk kondisi apnea tidur dan parasomnia.
  • Tes latensi tidur ganda (MSLT). Disebut juga tes tidur siang, MSLT mirip dengan polisomnogram. Meski begitu, MSLT terdiri dari empat kali tidur siang, masing-masing selama 20 menit, dalam interval 2 jam sepanjang hari. Tes ini biasanya disarankan dalam kasus narkolepsi dan untuk mengukur tingkat kantuk pada siang hari.
  • Tes menjaga kewaspadaan (MWT). MWT mengukur tingkat kewaspadaan di siang hari dengan menilai kemampuan untuk tetap terjaga selama durasi tertentu. Pemeriksaan ini biasanya dipadukan dengan MSLT untuk kasus narkolepsi dan hipersomnia.

Tes lanjutan lainnya, seperti pencitraan resonansi magnetik fungsional, tes darah, dan elektroensefalogram, juga bisa direkomendasikan berdasarkan hasil studi tidur pasien.

Bagaimana cara menangani gangguan tidur?

Kebanyakan gangguan tidur dapat ditangani secara konservatif dengan kombinasi pola tidur yang sehat, perubahan gaya hidup, dan obat resep.

Dokter akan menyarankan rencana perawatan yang sesuai, dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan tidur, kondisi kesehatan, dan kebutuhan gaya hidup pasien.

Pada kasus gangguan tidur tingkat lanjut, tindakan bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki akar masalah. Misalnya, untuk penderita apnea tidur obstruktif, rencana perawatannya mungkin akan melibatkan:

  • Terapi continuous positive airway pressure (CPAP), yang dilakukan dengan memasang masker wajah yang tersambung ke mesin agar saluran napas pasien tetap terbuka saat tertidur
  • Bedah maxillomandibular advancement (MMA), untuk mengatur posisi rahang sehingga memperluas saluran napas
  • Bedah penurunan berat badan, jika perlu
Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777